Untuk menampung sayuran sayuran yang akan ku gantung. Tak lupa memanaskan motor bebekku agar kuat ia berkekliling seharian, satu satunya harta yang tersisa.
Setelah semuanya siap, tepat pukul 06:30 dari depan kostan sempit tempat tinggalku, aku melaju untuk menjajakan sayur sayuran dari satu gang komplek ke gang komplek yang lain.
Yur sayur sayur , sayurnya ibu ibu. Begitu biasa aku menyauti untuk mengundang para pembeli sambil melajukan motorku perlahan.
" pak sayur "Â Tak lama aku menyaut, beberapa ibu ibu menghentikanku, aku segera berhenti, segera ku standarkan sepeda motorku. Ibu ibu dengan bersemangat mendatangiku, beberapa ibu ibu yang sudah menjadi langananku setiap pagi.
" pak ada tempe "
" Ada bu itu disitu bu dekat sayur kol "
" Pak ada bayam"
" Ada bu itu disamping seledri, masih segar seperti biasa "
" Pak ada sayur asem "
" Ada bu ini sayur asem murah meriah " Begitu saling bersautan ibu ibu yang berkerumun berbelanja sayuran yang sudah tertata dengan rapih  di gerobak belakang.
" Pak ini 5 ribu saja "