Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Hanya Ingin Mati dalam Perayaan

29 Maret 2019   06:19 Diperbarui: 29 Maret 2019   06:37 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : merdeka.com

Setelah rehat dan badan sudah kembali segar, aku juga memutuskan untuk segera berkeliling kembali. Namun sebelum itu karena pagi tadi aku hanya sarapan gorengan, terlebih dahulu aku pergi untuk mencari warung makan terdekat untuk mengisi perutku yang sudah mulai berontak.

Setelah selesai makan dan perut sudah terisi, kembali aku lanjutkan berjualan lagi ke beberapa komplek yang belum sempat aku kunjungi.

 " Yur yur sayuuurr bu sayurnya bu" Dengan perlahan sayuranku ku jajakan kembali.

Tak terasa waktu cepat sekali bergulir, sore sudah beranjak naik, seiring sayuran yang alhamdulilah hari ini tinggal tersisa sedikit,pukul sudah menunjukan 15.00 dan aku segera bergegas pulang ke kostan.

Sesampainya di kostan, aku segera menurunkan gerobak yang ada dimotorku,merapihkan sisa sayuran yang belum habis. hari ini aku seperti biasa melakukan semuanya dengan seorang diri. sedih memang, namun aku tetap harus terus tegar dan ikhlas menikmati semua kenyataan ini.

Setelah selesai menunaikan shalat asyar, disela sore aku terduduk dikamar kost menunggu maghrib. Namun tiba tiba dadaku begitu terasa sesak. Seperti jarum yang menusuk nusuk, mataku tiba tiba berkunang kunang, tubuhku lemas. Karena tak tahan aku hanya terduduk sambil memegangi dadaku, yang tak kuat menahan sakitnya.

Kala terbangun aku kaget tiba tiba sudah berada di rumah sakit. Dengan selang infuse yang sudah terpasang di tanganku..

" sus siapa yang mengantarkanku kesini ? " tanyaku kepada salah satu suster didekatku.

 " Tadi atas nama  imron pak " Ternyata imron tetangga kostanku yang membawaku kesini, aku memang tak ingat  apa apa kala  tubuhku sudah begitu terasa sakit dan lemas sore tadi. Tak berselang lama imron menghampiriku.

" Kau sudah sadar din ? "

"  Aku memang kenapa, kok tiba tiba aku ada disini ? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun