Mohon tunggu...
Abidah Ida
Abidah Ida Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru adalah Seniman.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Frugal Living dalam Perspektif Islam

3 Desember 2024   12:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia dituntut untuk berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencari rezeki yang halal serta bertawakkal kepada Allah Swt. setelah berusaha. Sikap ikhtiar dan tawakkal akan menghindarkan manusia dari perilaku hidup israf dan konsumtif.

3. Zuhud

Zuhud adalah memalingkan atau meninggalkan sesuatu yang dicintai yang bersifat materiil atau kemewahan duniawi dengan mengharap sesuatu yang lebih baik yang bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirat. Zuhud bukan berarti tidak membutuhkan materiil atau kemewahan duniawi sama sekali, namun zuhud dimaknai dengan menggunakan harta benda secara bijaksana, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

4. Menghindari israf dan tabzir

Kata israf berarti berlebih-lebihan menggunakan sesuatu dalam berbagai perkara yang sebenarnya dibolehkan, tetapi tidak dianjurkan melebihi batas kewajaran. Sedangkan kata tabzir atau mubadzir dapat diartikan sebagai menggunakan sesuatu/harta untuk sesuatu yang tidak dibenarkan. Salah satu bahaya israf adalah dapat menimbulkan rasa tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan bahaya tabdzir membuat seseorang menjadi suka pamer dan sombong.

Penerapan Frugal Living dalam Kehidupan Sehari-hari

Cara menerapkan frugal living dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam:

Membuat Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan dibuat untuk mengontrol pengeluaran dan memastikan tidak ada pemborosan. Untuk memudahkan membuat anggaran, gunakan strategi penganggaran seperti formula 50/30/20 atau 40/30/20/10, penganggaran berbasis nol, dan sistem amplop. Sebelum membuat anggaran, terlebih dahulu harus memilah dan memilih antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan untuk membeli kebutuhan dan gunakan dana sisa untuk memenuhi keinginan serta hindari membeli barang-barang yang tidak diperlukan.

Menabung dan Berinvestasi

Hindari menabung dan berinvestasi dengan menggunakan dana sisa belanja setiap bulannya. Namun, dana tabungan dan investasi memang harus disisihkan dari pendapatan rutin. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menabung dan berinvestasi sebagai bentuk persiapan untuk masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun