Mohon tunggu...
Inin Nastain
Inin Nastain Mohon Tunggu... lainnya -

Nikotin, Kafein, http://atsarku.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Setitik Pendar

23 Maret 2013   16:59 Diperbarui: 25 Desember 2016   14:49 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untukmu, Cahayaku

Yang hadir dengan sejuta bunga di kelontangnya asa

Menawarkan harumnya kelopak melati

Meranum di setiap jengkal langkah yang akan dititi

Jengkal-jengkal yang titiknya masih terselimuti samar yang bias

Samar namun penuh kesan terdalam

Hingga abu-abupun menjadi malu untuk menampakkan dirinya

Untukmu, Cahayaku

Yang hadir dengan segala perbedaan yang lekat pada kita

Menyumbat setiap syair-syair yang terdendangkan

Sesekali ego diri dan angkuh berkuasa atas kita

Pada ruang waktu yang kita sebut merindu

Pada pendar dimensi yang kita namai berhasrat

Untukmu, Cahayaku

Cahaya yang kita sulam di setiap peredaran waktu yang nanar

Cahaya yang selalu menyeruak di setiap putaran yang kita tasbihkan

Menelisik, zig-zag menutup segala harum yang terpahat

Dan reliefnya begitu jujur bercerita tentang semua kisah

Berkeinginan memiliki namun tiada daya

Tak mau berpisah tetapi ada penghalang

Untukmu, Cahayaku

Yang tak pernah urung menuangkan ruar pendaranya

Di setiap lempengan-lempengan harapan

Juga pada helai lontar waktu

Yang kenangannya kerap datang dan pergi tanpa jejak

Bahkan sesekali menimati kesepian

Menyeret ke-putus asa-an mendambamu

Untukmu, Cahayaku

Terlalunya cinta ini padamu

Sepasti datangnya malam mengganti siang

*Kolaborasi bersama Aya Novi Octora

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun