Setelah biji kedelai yang baik sudah ditiriskan, kurang lebih biji kedelai ini ditimbang dengan berat 3 kg / ember. Setelah itu biji kedelai tersebut akan direndam selama 6 -12 jam, pada tempat produksi tahu bapak ini perendaman biji kedelai dilakukan selama 8 jam. Proses ini dilakukan supaya biji kedelai ini menyerap air, lebih lunak dan kulit dari biji kedelai ini mudah terkelupas. Setelah kulit biji kedelai mudah terkelupas, cara mengeluasnya dengan cara meremas-remas biji kedelai ini didalam air supaya biji kedelai ini bersih dari kulit tersebut. Â
3. Penggilingan
Biji kedelai yang sudah direndam dan sudah mengembang ditambahkan air panas untuk dilakukan proses penggilingan. Cara pemberian air panas ini dilakukan untuk menggilangkan bau langu yang dihasilkan setelah proses perendaman. Penggilingan ini dilakukan dengan diesel yang sudah dihubungkan dengan penggiling. Setelah digiling, dihasilkan bubur putih kedelai.Â
4. Pendidihan
Setelah digiling , bubur kedelai dimasukkan kedalam wajan besar dan dipanaskan. Selama proses ini bubur kedelai ditambahkan air agar bubur kedelai ini tidak terlalu kental. Proses ini dilakuan selama 15 -30 menit. Dan selama pendidihan ini bubur kedelai perlu diaduk agar busa tidak tumpah.Â
5. Penyaringan
Setelah dari tahap pendidihan,maka bubur tahu yang sudah mendididh ini disaring agar mendapatkan sari tahu menggunakan selembar kain berkali-kali, hingga didapatkan sri kedelai yang optimal dan bila perlu diberikan air cuka sehingga dihasilkan gumpalan sari kedelai.
6. Â Â Â PencetakanÂ