Indonesia dan Turki memiliki ketidakpastian yang luar biasa, tetapi bentuk stimulus ekonomi dan dukungan jaring pengaman ini berpotensi memberikan bantuan yang berarti dan produktif. Kepemilikan asuransi pengangguran secara umum adalah membantu para pemegang polis untuk meminimalkan kerugian dari kejadian tak terduga yang mungkin terjadi seperti PHK mendadak.
Skema asuransi pengangguran Indonesia menurut Abdurrofi Abdullah Azzam (2021)adalah sistem transfer yang diusulkan untuk zona rupiah yang dimaksudkan untuk memberikan stabilisasi makroekonomi . Sistem seperti itu akan menguras daya beli dari ekonomi yang sedang booming , mencegah overheating sekaligus memperkuat ekonomi yang mengalami resesi sampai depresi.
Dengan kata lain, membangun kembali Indonesia dan Turki secara finansial sambil memastikan untuk tidak mengulangi sejarah krisis kesehatan dengan program mitigasi bencana dengan sekuritas kesehatan nasional dan global sebagai berikut:
1. Skema tunjangan pengangguran Indonesia sebagai instrumen stabilisasi
Mengapa Ekonomi Moneter Indonesia (EMI) membutuhkan stabilizer dan dapatkah skema memenuhi tujuan ini? Ekonomi Moneter Indonesia (EMI) Â saat ini seperti rumah yang dibangun selama beberapa dekade tapi baru selesai sebagian dengan gotong royong.
Saat badai pandemi virus korona melanda, dinding dan atapnya harus segera distabilkan. Ini sekarang saatnya untuk memperkuat fondasinya dan mengubahnya menjadi Ekonomi Moneter Indonesia (EMI).
Ekonomi Moneter Indonesia (EMI) adalah sebuah tempat kemakmuran berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan stabilitas harga, pasar sosial yang kompetitif ekonomi, yang bertujuan untuk pekerjaan penuh dan kemajuan sosial.
Untuk mencapai ini, kita perlu mengambil mekanisme ini akan menjadi sebuah melengkapi daripada menggantikan instrumen dan mekanisme pasar lainnya. Dengan cara itu menguatkan pekerjaan sebelumnya. Banyak dari instrumen ini dimaksudkan untuk pencegahan atau mitigasi pemutusan hubungan kerja.
Dasar pemikiran penstabil otomatis ekonomi untuk Asuransi Pengangguran
Pertama sistem moneter dalam sebuah negara terkena guncangan asimetris tidak dapat lagi bergantung pada kebijakan moneter.
Kedua, Kebijakan Pemerintah  Indonesia menyerahkan instrumen kebijakan penting untuk mencegah guncangan ekonomi atau untuk mengurangi dampaknya tentang pekerjaan dan pendapatan.