Ikatan komunitas Asia adalah buah dari akumulasi pengalaman dan pengetahuan yang panjang, dengan seluruh konstruksi mitologi dan sejarah yang meminjamkannya karakter organik. Tidak ada yang sebanding dalam kasus orang Asia dalam ikatan, yang tampaknya merupakan hasil dari pilihan yang disengaja, daripada proses evolusi organik.
Ketika kita berbicara tentang masalah psikologi kolektif, sikap dan sentimen, rencana masa depan dan pilihan budaya atau peradaban Asia ke depan, kita pasti perlu melihat kembali sejarah di satu sisi, dan nilai-nilai yaitu aksiologi di sisi lain.
Perasaan memiliki, atau identitas Asia, dapat dipertimbangkan hal yang berbeda untaian pengalaman Proklamasi Indonesia.
Pertama-tama, dalam pakan sejarah Asia telah ada sebuah serangkaian upaya unifikasi antar negara, semua dicirikan oleh rasa hormat untuk perbedaan etnis dan kedaulatan individu di dalam kebangsaan. Namun pernah bersatu dalam konferensi Asia-Afrika.
Prinsip abad pertengahan kuno yang menyatakan bahwa persatuan adalah kaisar di dalam kerajaannya dapat dipahami sebagai ekspresi keadaan ini dengan pembagian wilayah kekuasaan yakni Asia Tengah, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Barat bersatu dengan Asia-Afrika.
Ini adalah wujud desentralisasi kekuasaan Asia itu sudah cukup untuk menerima kesatuan kekaisaran dan kekuatan kaisar Asia untuk menikmati kebebasan individu sebagai warga negara Asia. Terkadang ada yang signifikan bila menggabungkan Asia dan Afrika.
Perbedaan antara kebijakan kekaisaran ditentukan oleh delegasi dari ketua Asia Timur, ketua Asia Tengah, ketua Asia Timur, ketua Asia Tenggara, ketua Asia Selatan dan ketua Asia Barat sebagai prasyarat yang diperlukan untuk penyerahan mereka Kekuatannya menuju poros Asia-Afrika.
Penerus kekaisaran Asia diharapkan tidak ada apa-apa dari masyarakat subjek kecuali pajak dan upeti --- tidak meninggalkan konstitusi sebagai iman negara mereka. Asia tidak mendukung konstitusi tiap negara sehingga mereka dibujuk untuk menerima konstitusi berbeda sebagai perpecahan.
Fundamental Pembuatan Konstitusi Asia-Afrika
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!