Soekarno dan Muhammad Rizieq Shihab mencintai rakyat Indonesia karena mereka adalah bagian dari rakyat Indonesia. Keduanya orang Indonesia dari suku berbeda membuat kedua pemimpin ini mempunyai perhatian untuk rakyat kecil. Keberpihakan mereka juga terhadap rakyat palestina sebagai korban dari penjajahan israel.
Soekarno pun menjalankan kebijakan pro rakyat sedangkan Rizieq mengedepankan pentingnya hak-hak rakyat yang penuh ketidakadilan, kesetaraan, ketimpangan dan kesenjangan. Soekarno dekat dengan pemikiran marhaenisme dan Rizieq mengedepankan pentingnya hak sesuai dari nilai-nilai Islam.
Haq dalam Al-Quran istilahnya berarti kebenaran  sehingga pemikiran Rizieq Shihab mengutamakan kebenaran akan ketidakadilan, kesetaraan, ketimpangan dan kesenjangan di Indonesia. Apakah Ia bisa menyelesaikannya setelah menyelesaikan studinya di penjara seperti Soekarno.
Penjara Banceuy sebagai tempat Soekarno pada masa pergerakan dan masuk 7 tempat pengasingan lainnya karena penghasutan menolak sistem penjajahan. Senada dengan Soekarno, Rizieq sering melakukan penghasutan sehingga masuk penjara penjara pada tahun 2008 dan kini ia kembali didik di penjara pada tahun 2020.
Penjara merenggut kebebasan, kemerdekaan dan pergerakan kedua tokoh Indonesia sehingga penjara merupakan tempat paling baik intropeksi, membina diri, dan mengembangkan pemikirannya karena akal pikiran tidak pernah bisa dipenjara oleh siapapun.
Puncak dari pendidikan penjara adalah berpikiran radikalisme positif yakni mencari upaya alternatif secara benar, mendasar, dan dalam menyelasaikan masalahnya. Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri muslim yakni Indonesia dan palestina dari penjajahan.
Untuk Indonesia menggunakan nilai pancasila dan untuk palestina belum ditemukan formula yang tepat agar palestina berdiri diatas kaki sendiri (berdikari). Â Konstitusi Indonesia menolak penjajahan dan Rizieq setuju dengan nilai-nilai yang diperjuangkan Soekarno tersebut.
Pemuda radikal bernama Soekarno pada zaman penjajahan belanda sedangkan pemuda radikal pasca penjajahan Rizieq. Mereka berdua memilliki emosi yang meledak-ledak saat orasi dan membakar alam bawah sadar sehingga membangun pergerakan yang kokoh.
Kedua tokoh tersebut memiliki dapur orasi yang mewakili perasaan-perasaan rakyat Indonesia dan palestina. Revolusi adalah output pemikiran radikal secara fisik laksana bumi tersiram api sedangkan masa kini revolusi dikembangkan Rizieq dengan sebutan revolusi akhlak.