Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Presiden Soekarno dan Habib Rizieq Mencintai Rakyat Indonesia Raya

24 Desember 2020   12:50 Diperbarui: 24 Desember 2020   21:27 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Soekarno dan Habib Rizieq Shihab. Foto diolah pribadi dari ussfeed.com

Soekarno dan Muhammad Rizieq Shihab mencintai rakyat Indonesia karena mereka adalah bagian dari rakyat Indonesia. Keduanya orang Indonesia dari suku berbeda membuat kedua pemimpin ini mempunyai perhatian untuk rakyat kecil. Keberpihakan mereka juga terhadap rakyat palestina sebagai korban dari penjajahan israel.

Soekarno pun menjalankan kebijakan pro rakyat sedangkan Rizieq mengedepankan pentingnya hak-hak rakyat yang penuh ketidakadilan, kesetaraan, ketimpangan dan kesenjangan. Soekarno dekat dengan pemikiran marhaenisme dan Rizieq mengedepankan pentingnya hak sesuai dari nilai-nilai Islam.

Haq dalam Al-Quran istilahnya berarti kebenaran  sehingga pemikiran Rizieq Shihab mengutamakan kebenaran akan ketidakadilan, kesetaraan, ketimpangan dan kesenjangan di Indonesia. Apakah Ia bisa menyelesaikannya setelah menyelesaikan studinya di penjara seperti Soekarno.

Penjara Banceuy sebagai tempat Soekarno pada masa pergerakan dan masuk 7 tempat pengasingan lainnya karena penghasutan menolak sistem penjajahan. Senada dengan Soekarno, Rizieq sering melakukan penghasutan sehingga masuk penjara penjara pada tahun 2008 dan kini ia kembali didik di penjara pada tahun 2020.

Penjara merenggut kebebasan, kemerdekaan dan pergerakan kedua tokoh Indonesia sehingga penjara merupakan tempat paling baik intropeksi, membina diri, dan mengembangkan pemikirannya karena akal pikiran tidak pernah bisa dipenjara oleh siapapun.

Puncak dari pendidikan penjara adalah berpikiran radikalisme positif yakni mencari upaya alternatif secara benar, mendasar, dan dalam menyelasaikan masalahnya. Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan negeri muslim yakni Indonesia dan palestina dari penjajahan.

Untuk Indonesia menggunakan nilai pancasila dan untuk palestina belum ditemukan formula yang tepat agar palestina berdiri diatas kaki sendiri (berdikari).  Konstitusi Indonesia menolak penjajahan dan Rizieq setuju dengan nilai-nilai yang diperjuangkan Soekarno tersebut.

Pemuda radikal bernama Soekarno pada zaman penjajahan belanda sedangkan pemuda radikal pasca penjajahan Rizieq. Mereka berdua memilliki emosi yang meledak-ledak saat orasi dan membakar alam bawah sadar sehingga membangun pergerakan yang kokoh.

Kedua tokoh tersebut memiliki dapur orasi yang mewakili perasaan-perasaan rakyat Indonesia dan palestina. Revolusi adalah output pemikiran radikal secara fisik laksana bumi tersiram api sedangkan masa kini revolusi dikembangkan Rizieq dengan sebutan revolusi akhlak.

Semboyan dari falsafah jawa madyapuro bermartabat, gemah ripah loh jinawi, makmur agawe santoso , bisa diimplemantasikan di Indonesia dengan revolusi akhlak. Sekiranya orang Indonesia beriman, bertakwa dan berakhlak pasti Tuhan yang Maha Esa akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi 

Soekarno dan Rizieq memiliki watak merah dengan karakter anti-elitisme, dan membangun perlawanan rakyat . Berbedanya dengan rizieq karena masa tahanan penjara sebentar hingga ia masih berwatak konservatif sedangkan soekarno mencapai titik progresif. Mereka sering mendapatkan cemooahan dari media penguasa.

Soekarno dituding marxisme yang kini dilarang sedangkan Rizieq dari organisasi  FPI dituding dekat dengan gagasan ISIS yang organisasi terlarang. Mereka hidup dengan ide-ide radikal agar merubah keadaan secara cepat. Orientasi Rizieq perubahan akhlak cepat dari sabang sampai merauke diyakini akan merevolusi akhlak orang Islam sebagai mayoritas.(*)

Kompasiana

Abdurrofi Abdullah Azzam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun