Ada beberapa alasan mengapa Islam tidak diskriminasi gender dan Tuhan tidak memiliki gender, di antaranya adalah:
Ajaran Islam menekankan kesetaraan dan keadilan antara manusia, tanpa memandang jenis kelamin, ras, atau latar belakang sosial.
Semua manusia dianggap sama di hadapan Allah dan memiliki hak yang sama untuk diperlakukan dengan adil dan merata.
Tuhan dianggap sebagai entitas yang maha kuasa dan sempurna yang tidak terbatas oleh batasan-batasan fisik atau gender.
Kekuatan universal Tuhan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk manusia atau memiliki atribut gender tertentu.
Penekanan pada nilai-nilai kemanusiaan: Islam menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan seperti belas kasihan, pengampunan, dan toleransi.
Hal ini memastikan bahwa umat Islam tidak membedakan antara jenis kelamin dan memperlakukan semua orang dengan cara yang sama seperti teladan Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi umat Islam dan selalu memperlakukan semua orang dengan adil dan merata, tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang sosial mereka.
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan agar umat Islam memperlakukan laki-laki dan perempuan dengan hormat dan menghargai hak-hak mereka dan kewajiban-kewajiban mereka.
Dengan demikian, Islam tidak diskriminasi gender dan Tuhan tidak memiliki gender karena Islam menekankan nilai-nilai kemanusiaan yang penting, kesetaraan dan keadilan, serta melihat Tuhan sebagai entitas yang tidak terbatas oleh batasan-batasan fisik atau gender.
Hal ini memastikan bahwa umat Islam memperlakukan semua orang dengan adil dan merata, tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang sosial mereka, serta menghormati hak-hak dan martabat setiap individu.