Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary Perjalanan Pandangan Manusia Mengenai Tuhan Tanpa Gender di Bumi

11 Maret 2023   11:06 Diperbarui: 11 Maret 2023   11:32 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Callisto sudah terinfeksi oleh entitas "jauh lebih kuat" dari penyakit yang mematikan dan akhirnya mengakibatkan dirinya menjadi monster yang harus dibunuh oleh  Kratos.

Kratos, yang memanfaatkan sumber kekuatan yang ia sedot dari jantung Gaia, berhasil menusuk Zeus tepat ke jantung Gaia menggunakan pedang Olimpus yang pada akhirnya juga membunuh sang Titan Gaia, dan ayahnya Zeus. 

Belajar dari Game of War bahwa Tuhan seharusnya tanpa gender untuk menghormati hak-hak dan martabat semua manusia, tanpa memandang jenis kelamin atau status sosial mereka.

Jika Tuhan memiliki gender dan reproduksi. Maka, Permasalahan muncul antara Tuhan Bapak dan Tuhan Anak yang saling berseteru dalam game God of War.

Agama dalam Game God of War menyampaikan Tuhan memiliki gender dengan berbagai interpretasi sosok Bapak yang maskulin, sosok Ibu yang feminis, atau anak superior sedangkan dalam agama Islam Tuhan tidak memiliki gender sehingga Tuhan tidak seperti hubungan orangtua-anak.

Foto : marvel stuidio
Foto : marvel stuidio

Tuhan tidak perlu memiliki kekuatan seperti Dr. Strange memiliki kemampuan untuk melintasi semesta atau multidimensi karena Tuhan melebihi ruang dan waktu, dan melebihi material alam semesta.

Mislanya, Pengembangan dari cerita Marvel studio, Dr Strange  penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak tentang Tuhan memutuskan untuk melakukan perjalanan melintasi semesta dan multidimensi yang ada. 

Dr. Strange berpikir bahwa jika ia dapat melewati batasan-batasan alam semesta, ia mungkin dapat menemukan Tuhan dan bertemu dengan-Nya secara langsung yang dijelaskan Dr. Rofi.

Namun, semakin jauh Dr. Strange pergi, semakin ia menyadari bahwa Tuhan tidak dapat ditemukan dengan cara seperti itu karena kekuatan dan kemampuan yang ia miliki sebagai manusia ternyata jauh lebih kecil daripada kekuatan yang dimiliki Tuhan.

Dr. Rofi menyampaikan dalam agama Islam, Tuhan tidak memiliki gender dan tidak dianggap orangtua karena Tuhan dianggap sebagai entitas yang Maha Kuasa dan sempurna, yang tidak terbatas oleh batasan-batasan material semesta apalagi batasan fisik atau gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun