Republik Rakyat Tiongkok dikelola oleh Tentara Pembebasan Rakyat  (Tiongkok Komunis) tidak bisa dipandang rendah oleh barat (AS dan Sekutu) sehingga Pentagon sulit menjegal kebangkitan Tiongkok sebagai pemimpin global dari timur kecuali melalui Perang melalui Taiwan.
Republik Rakyat Tiongkok dengan industri pertahanan sudah bisa membuat kapal, induk, jet tempur, rudal, tank, dan sebagainya mampu membuka perang terbuka dengan Taiwan.
Kebangkitan industri pertahanan Republik Rakyat Tiongkok masih belum teruji dengan perang Taiwan sedangkan Rusia sudah teruji perang terbuka dengan Ukraina.
Teknologi senjata perang Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 2022 ibarat petani mempunyai traktor tapi petani tidak menggunakan traktor tersebut untuk membajak sawah.
Banyak Jenderal Pentagon yang berpikir petani tersebut mengembangkan traktor tersebut sebagai hiasan tanpa mengetahui kekuatan traktor dan kemampuan petani mengendalikan traktor untuk membajak sawah tersebut.
Selain Jenderal Pentagon ingin menguji kekuatan Republik Rakyat Tiongkok, Strategi militer Rusia bukan hanya sudah teruji pada saat perang dengan Ukraina tapi Rusia sudah diakui militer negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat termasuk Jenderal Pentagon.
Kebijakan Rusia dalam negeri mampu memberantas gerakan separatisme anti-Rusia, kebijakan luar negeri Rusia mendukung gerakan separatis pro-Rusia itu menargetkan militernya di wilayah barat negara dengan senapan mesin berat dan senjata.
Industri pertahanan Rusia sudah dibeli oleh negara-negara lain sehingga keuntungan Rusia semakin meningkat berbeda dengan Republik Rakyat Tiongkok yang belum jualan industri pertahanan semasif Rusia.
Republik Rakyat Tiongkok juga harus berani membangun mendukung gerakan separatisme pro-Tiongkok di luar negeri dan dalam negeri mampu memberantas gerakan separatisme anti-Tiongkok seperti di Taiwan ingin merdeka.
Walaupun dalam hal ini para Jenderal Republik Rakyat Tiongkok sedang menyusun perang terbuka dengan keuntungan bisnis pasca perang yakni industri pertahanan yang teruji.
Perang terbuka antara Komunis Tiongkok dengan senjata "made in china"Â dan demokratis Taiwan dengan senjata "made in Taiwan" masih belum terlihat publik global dengan strategi-strategi militer jeniusnya.