Cadangan Indonesia menyimpan sekitar 2 miliar ton batu bara semacam itu, sebagian besar harta karun tidak terpakai sehingga reformasi untuk memutuskan untuk mewajibkan hilirisasi komoditasbatu bara tidak dijual dalam bentuk 'barang mentah' hasil tambang, namun memiliki nilai tambah lebih besar.
Reformasi Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke Dimethyl Ether (DME) memastikan jaminan ketersediaan energi selaras dengan tujuan dan kepentingan nasionalnya melalui implementasi strategis dinamis sesuai dengan tuntutan pemanfaatan harta karun regional dan nasional yang melimpah. Â
Untuk ekspor bukan Dimethyl Ether (DME) tapi batubara (bahan mentah) ke negara India dan Tiongkok harus dihentikan sehingga alokasi Dimethyl Ether (DME) bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai energi primer dalam kebijakan gabungan stimulant fiskal, moneter, dan kelonggaran regulasi untuk pengguna rumah tangga maupun pendukung lainnya dalam sentra industri baru.Â
Pemerintah harus mengajak masyarakat untuk turut serta dalam upaya konservasi energi Dimethyl Ether (DME) ke melalui sosialisasi yang terarah, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penjagaan kedaulatan energi Indonesia agar harta karun tidak dinikmati masyarakat Tiongkok dan India mendapatkan penolakan pemerintahnya.
Kedaulatan energi dalam konteks Dimethyl Ether (DME) Â ini intinya adalah mampukah kita menyediakan energi dari dalam negeri sehingga Indonesia bergantung pada impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan cara memberikan insentif kepada pengembang energi sumber energi batu bara dan kepada masyarakat untuk melakukan penelitian dan pengembangan energi alternatif.
Dimethyl Ether (DME) adalah bukti Indonesia tak lagi bergantung dari penjualan 'barang mentah' kepada Tiongkok dan India, namun hasil pengolahan dan hilirisasi dengan nilai jual lebih tinggi karena Indonesia rentan akan terjadi krisis energi apabila ada penyokong rantai batu bara yang terganggu di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H