sunyi di kaca jendela. Cinta Tuhan tidak mengapung
di awang-awang. Tapi memancar dan meresapi barangsiapa
yang bersedia membuka diri terhadap Sunyi.
Puisi ini ditulis tahun 1964 menurut tanggal yang
tertera di bawahnya. Masa ketika terjadi debat seru
tentang puisi ide dan puisi suasana. Demikianlah,
dengan ide yang tidak terlalu sulit ditangkap, namun
dengan penggarapan latar yang intens dan sugestif,
puisi ini berhasil menyihir intuisi kita untuk ikut
terlibat pesona suasana yang sakral dan keramat.
Saat-saat seorang hamba sungguh merasakan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!