Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Ketika Suara Alam Berlaga

27 November 2024   05:06 Diperbarui: 27 November 2024   08:34 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan marah satu sama lain. Instrumentalia alam yang sekilas

tumpang tindih itu, anehnya tetaplah terdengar bening.

"Tembus" menurut ahli burung berkicau. Masing-masing bunyi

dan suara itu tetaplah bertutur sendiri-sendiri. Dan semua itu

terjadi pada suatu pagi yang cerah. Ketika capung dan kupu-kupu

kuning besar terbang kian-kemari. Ketika serombongan anak

monyet merayap diam-diam mendekati pondok saya dengan

pandangan rasa ingin tahu seorang bocah polos. Ketika

sekawanan burung tekukur berlompatan di hadapan saya

dengan jinaknya. Mereka tahu saya tidak membawa senapan.

Atau mereka menyangka, monyet-monyet kecil itu, saya adalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun