Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Ketika Suara Alam Berlaga

27 November 2024   05:06 Diperbarui: 27 November 2024   08:34 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kerabat yang telah pulang ke habitat asal. Seorang penyintas

sepi yang sedang mencari ilham.

Suasana petang tak kalah menghebohkan. Rupanya masing-masing

penghuni hutan itu punya semacam tempat menetap sendiri-sendiri.

Baik itu kumpulan dahan rimbun, lubang kecil pada kayu mati,

semak belukar, ceruk terlindung di atas gundukan tanah, atau

malah berjaga semalaman. Mereka bukanlah kawanan nomaden

yang suka berpindah tempat. Prosesi menuju kediaman ini

sungguh sebuah tontonan yang menarik hati. Terutama monyet

dan hirangan (kera kecil hitam). Dahan-dahan pohon di seputar

pondok saya bagai diaduk-aduk kawanan setan. Mereka menjerit,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun