sebagai orang yang berprestasi. Sudah nyata dungu dan tak tahu
adab, tapi dijunjung-junjung sebagai mesiah penyelamat.
Ironisnya, badut-badut seperti inilah yang menggaung-gaungkan
peningkatan kualitas pendidikan dan perluasan budaya literasi.
Kelakuan yang mirip dengan keledai Nasrudin.
Raja berjanji akan memberi hadiah besar kalau Nasrudin
bisa mengajar seekor keledai membaca. Nasrudin berjanji
akan kembali tiga hari lagi. Pada hari yang sudah disepakati
Nasrudin datang dengan membawa keledai dan sebuah buku
besar. Praktek dimulai. Keledai itu dengan cermat membalik-balik
halaman buku dengan lidahnya seperti yang telah dilatihkan