dan pembelajaran, jauh lebih abadi dibanding monumen yang sifatnya
fisik. Tamu-tamu yang duduk di barisan muka, pejabat dan pengawas
sekolah, yang semula cuek-cuek saja langsung mengangkat hp
dan mengambil foto. Saya sedang membuat kiasan tentang betapa
penting dan abadi jasa seorang pendidik. Mereka adalah arsitek
yang merancang bangun keabadian pengetahuan.
Reaksi susulannya sungguh tidak saya sangka. Seorang guru
bertanya pada anak saya:"Bapakmu itu sekolah apa sih?" Beliau
mengira saya lulusan S2. Istri saya malah diberi selamat oleh
teman duduk di sampingnya:"Tidak saya sangka ibu punya suami
seorang yang 'badahi'", punya jidat. Maksudnya orang berpendidikan.