sekali tidak mampu memberikan respon yang setara dengan
kualitas yang dikehendaki. Demokrasi diserap pada bagian-bagiannya
yang paling dangkal saja. Partisipasi  diperluas pada satu sisi,
tapi duel argumentasi dihindari sedapat mungkin. Kontestasi
direkayasa supaya terlihat keras dan bermutu, tapi ujung-ujungya
adalah kompromi yang membuat semua akal budi mati kutu.
Massifisitas teknologi informasi juga digunakan untuk menambal
sulam dan menutupi-nutupi keawaman. Wacana-wacana publik
dan isu-isu kebangsaan dimonologkan secara sepihak.
Aspirasi diberikan keleluasaan untuk disampaikan, tapi tidak
untuk dilaksanakan. Kurikulum dan modul direvisi hampir