telah berganti jadi toko peralatan olahraga.
Puluhan buku Cak Nun dan Umar Kayam, kadang masih suka
saya baca. Sekedar untuk bernostagia. Betapa dalam pemikiran
mereka dan betapa cekak isi kepala saya. Ada beberapa buku
yang sangat berharga, buku-buku yang saya beli ketika pacaran.
Buku-buku ini kebanyakan buku puisi dan analisnya, yang kadang
saya kutip mentah-mentah dalam sejumlah surat cinta.
Setiap kali melihat buku ini, istri saya selalu tertawa.
Alangkah tolol dia dulunya. Mau saja dirayu dengan
cuplikan-cuplikan plagiat dan untaian kata mutiara
yang ternyata adalah dusta.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!