Sebelum senja mengatup pada celah bebukitan
Sekali lagi ia membelai kehadiran mereka
Meresapkan citra cinta yang menyesakkan dada,
Lalu laksana getar wahyu kesedihan malam
Sang Angin mengucap salam perpisahan:
"Selamat tinggal wahai tanah kelahiran!
 Engkau yang lestari menawan kehidupan hatiku
 pulanglah kembali ke rumah kenangan,
 dengan iringan musim 'kan kulanjutkan perjalanan
 mencari wujud-wujud lain manifestasimu
 yang 'kan menawarkan rawan kerinduan."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!