/I/    Â
Dan terhamparlah bumi yang basah
langit yang berkaca gelisah
saat jari-jemari angin lembut menyusur semenanjung
menyusun hari dan peredaran musim
tangan-tangan perkasanya memahat lembah dan gunung-gunung
cadas bebatuan, menabur tunas, kerimbunan hutan-hutan
ngarai-ngarai yang telaten menyerap rekadaya alam
gunung-gunung menjulang menyangga kerapuhan
merentangkan neraca keseimbangan
Terceritalah pertemuan sang Angin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!