beredar bersama denyut jantung hati keabadian.
Kutuliskan semua ini untuk mengenang suatu zaman,
sekilas keberadaan kami yang begitu angkuh sekaligus rapuh,
sezarah ego yang akhirnya sia-sia memberhalakan diri.
Kutuliskan semua kesaksian ini, agar engkau setidaknya
punya referensi tentang apa itu sepi.
                  Gambut, Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!