Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Memoar Tak Bernama

4 November 2024   20:15 Diperbarui: 4 November 2024   21:54 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Pada suatu malam, kuharap engkau terjaga

membuka lembaran-lembaran lusuh ini. Goresan-goresan kecil

seorang penyintas sepi, yang merasa terasing dari zamannya, yang mengharap

dirinya engkau kenali.

Seorang paria paruh baya yang pernah menyusur pasar dan sudut-sudut kota,

namun tak menemukan seorangpun lawan bicara. Seorang bersahaja

yang tak mengenal algoritma pantun dan peribahasa, yang setia

menyunggi matahari di atas ubun-ubunnya setiap berangkat dan pulang kerja.

Seorang makhluk fana yang tak kalis dari kematian

namun cintanya pada kehidupan terlanjur mendalam.

Seserpih debu fana yang selalu mengharapkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun