Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Memoar Tak Bernama

4 November 2024   20:15 Diperbarui: 4 November 2024   21:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

beribu topeng penyamaran. Di mana orang-orang lebih suka menggunakan

identitas palsu. Status yang dipinjam dari khayal dan dunia hantu.

Di mana kejayaan bisa melesat secepat meteor dan rontok secepat sambaran

petir. Di mana puncak imajinasi tentang kesenangan dihembuskan dari

fatamorgana asumsi-asumsi dangkal yang menyesatkan.

Di mana orang terjebak dalam labirin misteri, tersedot ke dalam pasir hisap

realitas semu, kehilangan peta jalan awal dan akhir semua itu.

Kutuliskan semua rasa keterasingan ini pada gerimis, pada ranting-ranting

peradaban yang letih, pada angin yang berangkat ke semenanjung, pada ruang

kosong tanpa gema, pada paradoks takdir yang tak kunjung terselami, pada jalan

akal budi yang pernah menuntun kebangkitan jiwa pendahulu kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun