Kutuliskan semua ini pada suatu sudut planet terpencil, pada sedikit potongan
tanah yang masih mengapung dari bumi kesadaran purba sebesar pelita.
Terasa makin sayup gemuruh bintang-bintang di angkasa. Betapa makin menipis
simpati dan solidaritas. Betapa makin menjauh rasa kemanusian dari hati nurani
alam. Kehidupan mengambang di awang-awang. Makin hari makin menyisih
dari sublimasi kesadaran.
Kutuliskan semua ini pada suatu masa pancaroba, pada suatu masa peralihan
kesadaran tak terbendungkan. Ketika kesadaran individual menyusut jadi kesadaran
kolektif yang dangkal. Kesadaran pragmatis tanpa tumpuan, tanpa idealisme terang,
tanpa panduan moral yang memuliakan harkat kemanusian.
Kutuliskan semua ini pada suatu zaman di mana satu orang bisa mengenakan