Kutuliskan semua ketika pandemi benar-benar telah mengepung seluruh negeri.
Pada suatu malam sepi, di sebuah pelosok, di antara bunyi-bunyian binatang malam
yang menggurit kenangan. Aku coba bayangkan bagaimana semua ini nanti jadinya.
Betapa inginku mendengar suara-suara orang bijak dari menara-menara abad.
Betapa kuingin keluar dari kepompong zaman. Berdiri di keluasan wawasan semesta.
Meninjau dari waktu yang abadi ini semua.
Kutuliskan semua ini ketika hantu-hantu ketakutan menjulurkan tangan ke setiap
pintu. Menyeruak seketika dari kebutaan malam. Merampas bocah-bocah dari
kejernihan masa depan. Menelantarkan bayi-bayi dalam buaian ketidakpastian.
Merenggut cerita-cerita tenang, cita-cita bersahaja para pesakitan, memadamkan
api unggun kehangatan dalam satu tiupan yang tak berbelas kasihan.