seperti deras hujan ini
menderu setiap yang dipeluk
atap sèng yang glotakan, berteriak-teriak
batu bata malu-malu kucing, tetapi menyerap
kesegaran dan memperkokoh diri
dan sholawat
Tuhan bilang akan mengamatimu
lebih seksama dan tetap
tersenyum meski kau mengucapkannya terpaksa
Nabi panutan kita tidak tega
ketidaktahuan kebingungan kita mencari yang sejati
secara halus beliau bergurau, siapa saja
yang tidak ingin seperti
orang paling pelit sedunia,
seyogyanya ucapkan sholawat
.
dunia memang teramat kecil
dibanding perhatian Tuhan untuk
hamba-hamba
sahaya, yang pasti makan
tak peduli apapun jabatannya, secerdas
semodern, setingkat elit-elit global sekalipun
tetap akan makan
tentu saja sahaya, karena tidak makan setahun saja tidak bisa
dan sholawat
memeluk sahaya berlinang air di pelupuk mata
menamainya rindu
menjadikannya kekasih
melenyapkan kilasan benda
selain perjumpaan paling bahagia
.
"apa ya musik kesukaan kekasihku?"
kerinduannya membuncah
"aku akan mengejutkannya."
inisiatifnya melankoli
dan sholawat
berbisik ke dalam tidur rindu
Tuhan mencintai ciptaanNya
setiap bangun tidur
mencintai sesamanya
sebagai ciptaan
sebagai dirinya
.
sholawat
pada tahap paling awal
memang sepertinya hanya
perlu diucapkan
sebab Tuhan yang segera tertarik kepada
tingkah absurd kita,
sudah serupa jalan
yang selama ini kita cari
yang terucap
yang teratap
di kedalaman paling sunyi
hati azali
(Pete, Maret 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H