Arti "Banal" disini adalah tidak penting, cetek, atau hambar. Disini Hindia menjelaskan bahwa sekarang dalam sosial media terdapat konten yang banal semua, tidak penting, atau tidak ada artinya.
Selanjutnya, Baskara membahas penggalan lirik "Cinta dan hal banal lain, disobek bagaikan kain".
"Bagian ini tuh ngomongin, dizaman sekarang yang dijual dan apa yang lo jual sebagai selebriti atau entertainer tuh sampah sebenarnya, termasuk gua, yang gua jual tuh sampah" Ujar Baskara dalam interview di channel Prambors.
Dalam sepenggal lirik ini Baskara menjelaskan tentang semua hal di sosial media selalu dijadikan konten yang membuat hal tersebut menjadi banal. Contohnya dalam percintaan, pada hakikatnya cinta bukanlah suatu hal banal, tetapi karena adanya konten di sosial media membuat cinta kini tiada artinya.
Tidak berhenti di lagu "Janji Palsu", Baskara juga membahas lirik lagunya yang berjudul "Bunuh Idolamu" dalam interview di channel Prambors.
"...Ku tak mau tahu, Pertikaian yang lahir karena kau belum usai dengan dirimu
Berpura tak tahu, Tapi kupegang rahasia kalian semua satu per satu (satu per satu)..." sepenggal lirik lagu Bunuh Idolamu.
Lagu ini menceritakan tentang kebencian Baskara kepada beberapa orang dan kebencian terhadap dirinya sendiri. Pada lagu ini Baskara berfantasi untuk membunuh dirinya sendiri dan orang yang ia benci. Lagu ini juga menjelaskan tentang orang-orang yang membuat Baskara untuk benci terhadap dirinya sendiri dan orang-orang yang membuat Baskara untuk membenci diri mereka.
Selain membahas lagu "Bunuh Idolamu" Baskara juga membahas lirik lagu yang berjudul "Satu Hari Lagi".
"...Lima juta lagi untuk botol minum keras, Tiga juta kosmetik dalam game terus ku kuras
Hanya segelintir uang yang terus keluar deras, Ku sekarang bernafas tanpa tujuan jelas..." sepenggal lirik lagu Satu Hari Lagi.