Baskara Putra atau lebih dikenal dengan sebutan Hindia adalah seorang musisi terkenal di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 22 Februari 1994 di Jakarta. Baskara merupakan lulusan dari Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Tidak hanya seorang penyanyi, Baskara memiliki banyak talenta dalam bidang musik, buktinya saja ia mahir dalam menulis lagu, produser rekaman, dan komposer musik. Selain menjadi musisi, Baskara juga mendirikan perusahaan label rekaman yang bernama Sun Eater Coven.
Tidak hanya dikenal sebagai penulis lagu, Baskara juga merupakan vokalis dari 3 band yang ia bentuk, yaitu Feast,Hindia, dan Lomba Sihir. Meskipun, Baskara memiliki 3 band, tidak membuat Baskara bingung untuk membagi waktu terhadap 3 bandnya tersebut.
Hindia merupakan seseorang yang mahir dalam membagi waktu, Hal ini dibuktikan dengan Feast memiliki 2 Album Studio dan 2 Album mini.
Album Studio Feast
- Multiverses (2017)
- Abdi Lara Insani (2022)
Album Mini Feast
- Beberapa Orang Memaafkan (2018)
- Uang Muka (2020)
Selain Feast, Baskara juga memiliki band bernama Lomba Sihir. Band ini juga sudah merilis album yang berjudul "Selamat Datang di Ujung Dunia". Hal ini membuktikan bahwa Baskara adalah seorang musisi yang rajin menulis lagu. Bahkan, band Baskara yang bernama "Hindia" baru saja merilis album keduanya setelah album pertamanya yang berjudul "Menari dengan Bayangan" pada 29 November 2019. Album kedua tersebut berjudul "Lagipula Hidup akan Berakhir".
Berikut adalah single dari album "Lagipula Hidup akan Berakhir" bagian 1.
- Malaikat Berputar di Atas Pencakar Langit
- Janji Palsu
- Matahari Tenggelam
- Satu Hari Lagi
- Wawancara Liar Part 1
- Ibel
- Siapa yang akan Datang Ke Pemakamanmu Nanti?
- Selebrisik
- Cincin
- Wawancara Liar Part 2
- Kami Khawatir, Kawan
- Apa Kabar, Ayah?
- Iya... Sebentar
- Bunuh Idolamu
Dari 14 lagu yang ditulis Baskara, membuat Prambors tertarik untuk membedah lirik di album baru Hindia. Lagu yang dibedah liriknya pertama kali adalah Cincin. Lagu ini adalah bentuk apresiasi Baskara terhadap pacarnya.
"...Smoga hidup kita trus begini-gini saja
Walau sungai meluap dan kurs tak masuk logika..." sepenggal lirik lagu Cincin
Pada lirik "sungai meluap" dan "kurs tak masuk logika" disini Hindia menjelaskan tentang Climate Change dan Inflasi. Hindia membuat perumpaan tentang perubahan cuaca dan kurs yang tidak stabil. Hal ini memiliki arti jika kelak kita memiliki anak harus siap dengan naik turunnya ekonomi dalam rumah tangga. Jangan sampai anak kita nanti merasakan hidup yang tidak enak karena kita sebagai orang tua yang belum siap, baik secara finansial maupun mental.
"...Smoga kita mencintai apa adanya
Walau katanya skarang ku bisa masuk penjara..." Lanjutan lirik lagu Cincin
Pada penggalan lirik ini Baskara memasukkan peraturan yang ada di RKUHP. Ia mengambil contoh tentang banyaknya pasangan yang masih berstatus pacaran, tetapi sudah menginap satu atap. Dengan adanya kronologi ini dapat dipenjarakan sesuai dengan peraturan RKUHP.
Tidak hanya lagu Cincin yang diulik oleh Prambors, Lagu selanjutnya yang dibedah lirikny adalah lagu "Kami Khawatir, Kawan".
"...Tak mudah membelah antah-berantah, Berkali-kali kita ulangi
Ayo pulang, Kawan, Masuk dulu, hujan..." Sepenggal lirik lagu Kami Khawatir, Kawan.
Pada lirik "Tak mudah membelah antah-berantah", Baskara menjelaskan lagu ini tentang teman yang kabur dari rumah dan hilang. Sehingga makna dari antah-berantah adalah seorang teman yang pergi entah kemana dan sulit untuk dicari.
Kemudian disambung dengan lirik "Masuk dulu, hujan", Baskara menjelaskan bahwa semakin dekatnya pertemanan, kita sudah paham dengan satu sama lain dan menyuruh untuk kembali pulang dengan analogi "Masuk dulu, hujan". Selain itu, makna dari "Masuk dulu, hujan" adalah semua dapat diomongin baik-baik atau kita sebagai rumah untuk teman kita bercerita.
Setelah membahas lirik lagu "Kami Khawatir, Kawan", kita beralih ke lagu "Janji Palsu" didalam lirik lagu ini memiliki makna yang mendalam, sehingga Prambors sangat penasaran dengan arti lagu ini.
"...Cinta dan hal banal lain, disobek bagaikan kain, Dijual sesuai berat, dipakai untuk bermain
Semua tak terkecuali, hingga nihil direduksi, Jadi produk nan terkini, sekecil serbuk gergaji" Sepenggal lirik lagu Janji Palsu.
Arti "Banal" disini adalah tidak penting, cetek, atau hambar. Disini Hindia menjelaskan bahwa sekarang dalam sosial media terdapat konten yang banal semua, tidak penting, atau tidak ada artinya.
Selanjutnya, Baskara membahas penggalan lirik "Cinta dan hal banal lain, disobek bagaikan kain".
"Bagian ini tuh ngomongin, dizaman sekarang yang dijual dan apa yang lo jual sebagai selebriti atau entertainer tuh sampah sebenarnya, termasuk gua, yang gua jual tuh sampah" Ujar Baskara dalam interview di channel Prambors.
Dalam sepenggal lirik ini Baskara menjelaskan tentang semua hal di sosial media selalu dijadikan konten yang membuat hal tersebut menjadi banal. Contohnya dalam percintaan, pada hakikatnya cinta bukanlah suatu hal banal, tetapi karena adanya konten di sosial media membuat cinta kini tiada artinya.
Tidak berhenti di lagu "Janji Palsu", Baskara juga membahas lirik lagunya yang berjudul "Bunuh Idolamu" dalam interview di channel Prambors.
"...Ku tak mau tahu, Pertikaian yang lahir karena kau belum usai dengan dirimu
Berpura tak tahu, Tapi kupegang rahasia kalian semua satu per satu (satu per satu)..." sepenggal lirik lagu Bunuh Idolamu.
Lagu ini menceritakan tentang kebencian Baskara kepada beberapa orang dan kebencian terhadap dirinya sendiri. Pada lagu ini Baskara berfantasi untuk membunuh dirinya sendiri dan orang yang ia benci. Lagu ini juga menjelaskan tentang orang-orang yang membuat Baskara untuk benci terhadap dirinya sendiri dan orang-orang yang membuat Baskara untuk membenci diri mereka.
Selain membahas lagu "Bunuh Idolamu" Baskara juga membahas lirik lagu yang berjudul "Satu Hari Lagi".
"...Lima juta lagi untuk botol minum keras, Tiga juta kosmetik dalam game terus ku kuras
Hanya segelintir uang yang terus keluar deras, Ku sekarang bernafas tanpa tujuan jelas..." sepenggal lirik lagu Satu Hari Lagi.
Baskara mengakui bahwa dirinya adalah seorang alkohilik. Bahkan, dokter juga menyebutkan Baskara terdiagnosa alkohilik. Namun, bagi Baskara ini bukanlah hal yang membanggakan, bagi dia ini suatu penyakit kronis mental sama seperti depresi klinis alkoholisme.Â
Namun, Baskara ingin menjelaskan bahwa suatu hal yang tidak baik ternyata membuat dia ingin hidup satu hari lagi. Pada lagu ini makna yang ingin disampaikan Baskara, alkohol dan game adalah hal yang membuat ia ingin hidup satu hari lagi. Hal ini dikarenakan alkohol dan game sudah menjadi kebiasaan Baskara dalam kehidupan sehari-hari.
"... Walaupun itu juga bukan hal baik, itu gue sangat mengakui itu buruk. Cuman dilagu ini gua mengakui bahwa adiksi addiction gue itu yang membantu gua masih mau lanjut hidup lagi..." Ujar Baskara dalam interview di channel Prambors.
Informasi diatas adalah sebagian pesan dari album "Lagi Pula Hidup Akan Berakhir", pada album ini Baskara membuat 28 lagu yang akan dibagi menjadi 2 bagian. 14 lagu sudah dirilis dan bisa dinikmati diberbagai platform. Kemudian 14 lagu selanjutnya akan dirilis diberbagai platform. Album ini ditulis Baskara selama 2 tahun dengan 7 bulan masa rekaman.
Tentunya, 14 lagu yang akan dirilis membuat kita penasaran tentang makna apa yang akan disampaikan oleh Baskara. Hal ini sangat menarik untuk kita ulik, karena Baskara akan mempersembahkan lagu dari sudut pandang yang berbeda dan memiliki makna yang sangat mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H