Mohon tunggu...
Abdur RahmanRafi
Abdur RahmanRafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A dreamer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Muhammadiyah dalam Pemilu 2024

24 November 2023   00:22 Diperbarui: 24 November 2023   00:48 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

b. Muhammadiyah membebaskan anggotanya dalam memilih. Begitupun dalam berkontestasi, Muhammadiyah juga membebaskan anggotanya untuk terjun melalui partai manapun asalkan tidak membawa embel-embel Muhammadiyah. Meskipun membebaskan anggotanya untuk berkontestasi, kader-kader yang terlibat dalam politik praktis harus dinonaktifkan dari jabatannya di Persyarikatan Muhammadiyah. Senada dengan hal tersebut, Dr. M. Nurdin Zuhri, S. Th. I., M.S.I juga menegaskan bahwa Muhammadiyah netral namun bukan berarti memaksa warganya untuk golput, justru mendorong anggotanya yang memiliki bakat di dunia politik untuk turut serta dalam kontestasi. Namun harus diingat, kader yang terjun ke politik harus mewarnai bukan malah diwarnai

Apa Saja Peran Muhammadiyah Dalam Pemilu 2024?

a. Dr. M. Nurdin Zuhri, S. Th. I., M.S.I menyampaikan bahwasanya sikap Muhammadiyah yang netral itu sudah menjadi peran yang besar dalam pemilu. Pasalnya Muhammadiyah memposisikan diri berada di tengah tanpa condong kana ataupun kiri. Itu menghindarkan masyarakat dari perpecahan berbasis golongan ataupun keagamaan. Karena kita tau sendiri ada beberapa ormas yang secara terang-terangan memihak salah satu paslon, yang mana justru memantik perpecahan yang berbasis golongan. Nanti akan muncul sebutan "wah jika tidak milih si A maka tandanya kamu bukan anggota ormas A" dan lain sebagainya.  

b. Muhammadiyah sebagai organisasi keagaaman memerankan fungsinya sebagai penengah dan penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal pemilu 2024, muhammadiyah menekankan pemerintah harus bersikap wibawa dengan tidak menunjukkan kecondongannya terhadap salah satu pihak. Muhammadiyah juga melalui berbagai lini dakwahnya senantiasa mengingatkan masyarakat untuk tidak berpecah belah, dan bermusuhan hanya karena berbeda pandangan dalam pemilu.

c. Muhammadiyah juga selalu mengingatkan masyarakat untuk memilih paslon yang adil, jujur, amanah, dan kredibel. Salah satunya melalui uji publik calon presiden dan wakil presiden yang akan dilakukan di kampus-kampus Muhammadiyah. Pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin dijadwalkan melakukan uji publik di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Rabu, 22 November pukul 09.00--11.00 WIB. Kemudian, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka dijadwalkan melakukannya di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Jumat 24 November pukul 09.00-11.00 WIB. Sementara, pasangan nomor 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan mengikuti uji publik dan dialog di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Kamis, 23 November 2023 pukul 13.00--15.00 WIB. Dengan hal tersebut menunjukkan bahwa muhammadiyah tidak ingin masyarakat memilih paslon dengan buta tanpa tau kredibilitas paslon yang dipilih. Dengan uji publik maka kredibilitas paslon tersebut dapat dilihat oleh khalayak ramai.

d. Muhammadiyah mendorong kadernya yang memiliki bakat di dunia politik untuk ikut terjun ke perpolitikkan, namun dengan syarat tidak membawa atribut muhammadiyah. Muhammdiyah juga menegaskan hendaknya kader yang terjun ke politik bisa istiqomah dan mewarnai lingkungannya secara positif sesuai dengan sifat-sifat muhammadiyah, bukan justru sebaliknya.

Bagaimana Seharusnya Generasi Muda Muhammadiyah Bersikap Dalam Menghadapi Pemilu 2024

Menurut data, pemilih pemilu 2024 didominasi oleh gen Z dan Millenial yaitu sebesar 56 %. Hal itu menunjukkan bahwa suara kaum muda sangat berpengaruh dalam pemilu. Oleh karena itu agar suara kaum muda tidak jatuh ke paslon yang salah, kaum muda harus melek politik. Kaum muda harus kritis dan teliti dalam menelusuri asal usul paslon serta visi misinya. Namun kaum muda juga harus bersikap rasional dan tidak fanatik, karena politik ini seperti sungai mengalir yang bisa berubah berubah setiap waktunya. Sehingga kaum muda tidak boleh terlalu keras dan tidak boleh juga terlalu lembek dalam berpolitik. Dr. M. Nurdin Zuhri, S. Th. I., M.S.I menyampaikan, dalam memilih hendaknya warga Muhammadiyah baik generasi muda maupun tua menggunakan pendekatan :

a. Bayani, yaitu kereligiusan. Lihat kehidupan beragama paslon. Pilih paslon yang islami.

b. Burhani, yaitu pengetahuan. Lihat paslon yang wawasannya luas, kepemimpinannya bagus serta kompeten.

c. Irfani, yaitu kepekaan hati. Lihat paslon yang tutur katanya bijak, attitudenya bagus, tingkah lakunya santun, serta berlaku adil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun