Tulisan ini adalah ringkasan dari Ngaji Filsafat yang disampaikan oleh Dr Fahruddin Faiz. Saya mendengarnya melalui Youtube. Video tersebut diunggah oleh akun MJS Channel pada 21 Januari 2019 dan diberi julul Ngaji Filsafat 219: Philosophy Of Time (Filsafat Waktu).
Saya kira penting bagi kita untuk merenungi kembali hakikat waktu ini, tujuannya adalah supaya kita semua dapat menghargai waktu dengan sebaik-baiknya untuk kehidupan yang bermanfaat dan berarti.
Mengawali pembahasannya, Dr Fahruddin Faiz mengemukakan pandangan para filosof tentang konsep waktu, mulai dari pandangan Augustinus, Kahlil Gibran, Malik Bennabi, Plato, Aristoteles, Heiddeger, Einstein, hingga Hawking. Para filosof tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang waktu. Tapi, menarik untuk disimak.
Dalam tulisan ini, saya tidak akan menuliskan pandangan-pandangan para filosof tersebut. Di sini, saya akan tuliskan beberapa catatan penting dari apa yang disampaikan Dr Fahruddin Faiz tentang waktu dalam perspektif Islam.
Mengawali pembahasan tentang waktu dalam perspektif Islam ini, Dr Fahruddin Faiz mengemukakan perkataan Imam Syafii tentang waktu. Perkataan Imam Syafii ini sangat masyhur. Imam Syafii berkata:
"Waktu ibarat pedang, kalau engkau tidak menggunakannya dengan baik, maka ia akan memotongmu. Dan jika kamu tidak menyibukkan jiwamu dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkan jiwamu dengan kebatilan."
Mengomentari quote Imam Syafii tersebut, Dr Fahruddin Faiz mengungkapkan bahwa waktu itu bisa menjadi senjata bagi kita untuk bangkit menaklukkan dunia, tapi sebaliknya waktu juga dapat menggilas kita.
Nah, bagaimana caranya agar kita tidak terpotong oleh waktu? Maka, perhatikanlah jiwa kita. Dr Fahruddin Faiz menuturkan bahwa agar waktu tidak memotong kita, dan menjadi sumber kecelakaan kita, maka sibukkanlah jiwa kita dengan kebenaran.
Dalam Al-Qur'an, waktu disebutkan dengan beberapa istilah, di antaranya:
1. Ajal
Istilah ajal ini digunakan untuk menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu, misalnya berakhirnya usia manusia atau masyarakat. Dr Fahruddin Faiz menuturkan bahwa segala sesuatu itu ada batas waktu berakhirnya, sehingga tidak ada yang abadi kecuali Allah SWT sendiri.
2. Dahr
Istilah dahr digunakan untuk menunjukkan durasi. Alam semseta ini ada durasinya. Masa yang dilalui oleh alam, mulai dari masa penciptaannya hingga masa kehancurannya. Dr Fahruddin Faiz menuturkan, dahr ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu itu ada awalnya dan ada akhirnya, kecuali Allah SWT.
3. Waqt
Istilah waqt digunakan dalam arti batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa.
4. 'Ashr
Istilah 'ashr ini biasanya dimaknai dengan waktu asar atau waktu menjelang terbenamnya matahari. Kata 'ashr ini biasanya juga dimaknai dengan masa. Dr Fahruddin Faiz mengungkapkan bahwa penggunaan istilah 'ashr ini untuk mengingatkan kita supaya mengisi waktu dengan benar, mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat dan membawa maslahat.
Al-Qur'an mengingatkan:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. 103: 1-3)
Dr Fahruddin Faiz mengungkapkan bahwa setiap manusia pasti rugi, kecuali orang yang punya karakter beriman, beramal saleh, dan saling menasihati tentang kebenaran dengan kesabaran. Oleh sebab itu, isilah waktu kita dengan tiga hal yang terdapat dalam QS. Al-'Ashr tersebut, maka kita tidak akan ditelan oleh waktu.Â
Prinsip Manajemen Waktu
Dr Fahruddin Faiz menuturkan bahwa ada empat prinsip paling dasar dalam manajemen waktu.
Pertama, Manfaat
Isilah waktu kosong dengan aktivitas atau kegiatan yang bermanfaat. Jika hendak melakukan sesuatu, maka terlebih dahulu tanyakanlah apa manfaatnya. Kalau ada manfaatnya, lakukanlah. Sebaliknya, kalau tidak ada manfaatnya, tinggalkanlah. Jangan habiskan waktu terhadap hal-hal yang tidak memberikan manfaat untuk kehidupan kita.
Dr Fahruddin Faiz juga menuturkan, ada penelitian yang mengungkapkan bahwa 50% kebahagiaan hidup bisa didapatkan dengan mengisi waktu kosong dengan kegiatan yang bermanfaat. Dalam penelitian lain juga diungkapkan bahwa sebagian orang yang sudah lanjut usia didapatkan masih terlihat sehat, energik, dan jarang merasakan lesu atau malas, hal itu dikarenakan mereka selalu menyibukkan diri dengan pekerjaan-pekerjaan yang bisa mengembangkan syaraf mereka.
Tentang waktu ini juga kita diingatkan oleh Ibnu Mas'ud dan Hasan al-Bashri.Â
Ibnu Ma'ud berkata:
"Tiada yang pernah aku sesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, waktuku berkurang, namun amalku tidak bertambah."
Sementara Hasan al-Bashri berkata:
"Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sebagai tanda Allah menelantarkannya."
Kedua, Efisien
Dr Fahruddin Faiz mengungkapkan bahwa jika memungkinkan, maka lakukanlah dalam satu waktu itu lebih dari satu kegiatan atau aktivitas.
Dulu, ada seorang ulama bernama Imam Sulaim Ar-Razi, seorang ulama Syafi'iyyah, setiap ia keluar rumah untuk suatu keperluan, ia selalu membaca Al-Qur'an selama perjalanan. Ia berkata: "Saya telah membaca  satu juz dari Al-Qur'an selama saya di jalan". Pada waktu yang lain, ia memperbaiki penanya yang rusak, terlihat ia menggerak-gerakkan mulutnya, setelah ditanya ternyata beliau membaca Al-Qur'an.
Ketiga, Seimbang
Dr Fahruddin Faiz menuturkan bahwa alokasikan waktu kita itu sesuai dengan kebutuhan. Dalam suhuf Ibrahim a.s disebutkan bahwa seyogianya bagi orang yang berakal hendaknya memiliki empat waktu: waktu untuk bermunajat kepada Allah SWT, waktu untuk introspeksi terhadap diri sendiri, waktu untuk bertafakur serta merenungi ciptaan Allah SWT, dan waktu untuk mengurusi kebutuhan hidupnya, seperti makan, minum, dan sebagainya.
Keempat, Proporsional
Dr Fahruddin Faiz mengungkapkan bahwa prinsip manajemen waktu yang keempat adalah proporsional. Oleh sebab itu, ukur kekuatan diri dan istirahatlah. Imam Ali berkata: "Hiburlah hati Anda sesaat-sesaat, karena hati ini jika telah capai, tidak bisa memandang sesuatu dengan baik".Â
Sebagai penutup kajiannya, Dr. Fahruddin Faiz menutup dengan tiga quote inspiratif untuk menjadi bahan renungan kita:
"Don't waste time waiting for inspiration. Begin, and inspiration will find you."Â (H. Jackson Brown Jr)
"Don't say you don't have enough time. You have exactly the same number of hours per day that were given to Helen Keller, Pasteur, Michelangelo, Mother Teresa, Leonardo da Vinci, Thomas Jefferson, and Albert Einstein." (H. Jackson Brown Jr)
"Your time is limited, so don't waste it living someone else's life." (Steve Jobs)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI