Ketika hidup di muka bumi, banyak kita saksikan manusia berperilaku zalim, merusak, dan berlaku semena-mena. Atas kezalimannya itu, dia tidak mendapat hukuman setimpal, bahkan bisa lolos dari jeratan hukuman dunia. Tapi, di Hari Pembalasan nanti, jangan harap dia bisa lolos dari hukuman Allah. Hukuman Allah terjadi bukan sebab Allah kejam, tetapi sebab perbuatan manusia itu sendiri yang telah melampaui batas.
Seandainya Hari Pembalasan itu tidak ada, maka di manakah letak keadilan atas orang-orang zalim lagi merusak itu?
Demikian juga dengan orang-orang yang telah berbuat baik selama hidupnya, tetapi hidupnya malah terlihat susah dan menderita. Jika tidak ada Hari Pembalasan, betapa nahasnya nasib orang-orang yang berbuat baik itu. Perbuatan baiknya tidak dibalas dengan kebaikan yang setimpal.
Maka, sekali lagi, di manakah letak keadilan itu atas orang-orang yang telah berbuat baik semasa hidupnya?
Oleh sebab itu, keyakinan kita terhadap Hari Pembalasan itu seharusnya menjadikan kita lebih bersemangat berbuat baik, memanfaatkan kesempatan waktu dengan sebaik-baiknya untuk berkarya dan berkontribusi bagi kehidupan.
Jangan lelah menjadi orang baik. Tetaplah berbuat baik meskipun kadangkala kebaikan kita tak dihargai. Ingat, kita berbuat baik bukan karena manusia, tapi kita berbuat baik karena kita adalah hamba dan kita adalah manusia. Yakinlah, setiap kebaikan yang kita lakukan, sekalipun kecil, tetap akan mendapatkan balasan di sisi Tuhan yang Maha Adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H