Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahaya Dendam Ditinjau dari Sisi Psikologis, Kesehatan, dan Sosial

12 Januari 2025   15:17 Diperbarui: 12 Januari 2025   15:17 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Orang Dendam (Sumber: Meta AI)

“… maafkanlah mereka dan berlapang dadalah, sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat kebajikan (terhadap yang melakukan kesalahan kepadanya)”, (QS. 5: 13).

“Hendaklah mereka memaafkan dan melapangkan dada! Apakah kamu tidak ingin diampuni oleh Allah?” (QS. 24: 22)

Ingatlah bahwa kebencian hanya akan menjauhkan kita dari rahmat dan ampunan Allah. Rahmat dan ampunan Allah itu jauh lebih utama daripada kebencian yang kita pelihara.

Satu hal yang perlu kita sadari bahwa kita ini manusia yang juga berpotensi melakukan kesalahan terhadap orang lain. Tentu saja, kita sangat mengharapkan pemaafan atas orang yang kita sakiti. Demikian juga mereka yang menyakiti kita, barangkali saat itu mereka sedang khilaf, mereka juga membutuhkan kemaafan dari kita.

Maka, jauhi sifat benci, penuhi dalam hati kita sifat pemaaf. Sebab, memaafkan jauh lebih menenangkan jiwa, menyehatkan tubuh, dan mendamaikan suasana hidup bermasyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun