“… maafkanlah mereka dan berlapang dadalah, sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat kebajikan (terhadap yang melakukan kesalahan kepadanya)”, (QS. 5: 13).
“Hendaklah mereka memaafkan dan melapangkan dada! Apakah kamu tidak ingin diampuni oleh Allah?” (QS. 24: 22)
Ingatlah bahwa kebencian hanya akan menjauhkan kita dari rahmat dan ampunan Allah. Rahmat dan ampunan Allah itu jauh lebih utama daripada kebencian yang kita pelihara.
Satu hal yang perlu kita sadari bahwa kita ini manusia yang juga berpotensi melakukan kesalahan terhadap orang lain. Tentu saja, kita sangat mengharapkan pemaafan atas orang yang kita sakiti. Demikian juga mereka yang menyakiti kita, barangkali saat itu mereka sedang khilaf, mereka juga membutuhkan kemaafan dari kita.
Maka, jauhi sifat benci, penuhi dalam hati kita sifat pemaaf. Sebab, memaafkan jauh lebih menenangkan jiwa, menyehatkan tubuh, dan mendamaikan suasana hidup bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H