Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bahaya Dendam Ditinjau dari Sisi Psikologis, Kesehatan, dan Sosial

12 Januari 2025   15:17 Diperbarui: 12 Januari 2025   15:17 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Orang Dendam (Sumber: Meta AI)

Manusia itu beraneka ragam wataknya. Ada yang kita senangi, ada pula yang tidak kita senangi. Terhadap orang yang kita senangi pun pada titik-titik tertentu ada bagian yang tidak kita senangi darinya. Begitu juga terhadap orang yang tidak kita senangi, pada titik-titik tertentu ada sikap-sikap mereka yang kita senangi. 

Jadi sebenarnya, soal senang dan tidak senang terhadap seseorang itu relatif sekali, tinggal dari sudut mana kita memandangnya. Ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Meskipun demikian, yang tidak boleh terjadi dari kita adalah sikap membenci. Tidak senang terhadap seseorang, saya kira wajar. Tapi, kalau sudah sampai kepada sikap membenci, inilah yang perlu kita hindari.

Jangan sampai hati kita dikotori virus kebencian ini. Benci itu bisa merusak diri kita sendiri. Akibat benci, kita kehilangan jiwa kemanusiaan kita. Benci terhadap seseorang bukan hanya sekadar menunjukkan perasaan tidak suka kepadanya, tapi lebih dari itu. Sebab, dari benci bisa timbul rasa dendam.

Bahaya Dendam

Dendam itu menyimpan amarah. Jika dendam itu sudah bersarang di dalam dada, maka pasti ada niatan yang kuat untuk membalas perlakuan yang sama atau bahkan lebih kepada orang yang dibenci itu, hanya menunggu waktu dan kesempatan saja untuk membalasnya. 

Menyimpan dendam terlalu lama sangat menguras energi kita sendiri. Orang yang dendam, hari-harinya menyimpan amarah saja. Rasanya letih sekali hidupnya. Boleh jadi, dari perspektif kesehatan, orang yang memelihara dendam ini juga berisiko buruk bagi kesehatan dirinya.

Benar saja, para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa orang yang menyimpan dendam bisa berdampak buruk bagi kesehatannya. Di antaranya adalah:

Pertama, mengubah susunan hormon otak. Kedua, memicu gaya hidup yang tidak sehat. Ketiga, meningkatkan risiko kerusakan jantung. Keempat, memicu penyakit dengan rasa kronis. Kelima, memicu penuaan dini.

Inilah di antara dampak negatif bagi kesehatan jika kita terus larut menyimpan dendam. Tentu saja, melihat berbagai dampak negatif tersebut, akan sangat-sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun