Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nikmat yang Terlupakan

10 Januari 2025   07:23 Diperbarui: 10 Januari 2025   07:23 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Nikmat (Sumber: Meta AI)

Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan dua nikmat yang sering dilupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat sempat. Dari informasi hadis tersebut, maka kita tahu bahwa di antara manusia ada yang menyia-nyiakan nikmat sehatnya dan kesempatan waktu yang telah diberikan Allah.

Padahal waktu itu terbatas. Ada durasinya. Satu hari dibatasi 24 jam. Begitupun umur manusia, ada batasnya. Tentang umur ini, tidak ada satu pun manusia yang tahu sampai kapan batas hidupnya di dunia ini. Ada yang dianugerahkan Allah umur panjang, ada juga yang sebaliknya. Inilah rahasia Allah.

Mengapa Allah merahasiakan batas umur manusia?

Boleh jadi yang demikian itu untuk mengingatkan manusia agar mereka senantiasa mengoptimalkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

Tapi, mengapa banyak di antara manusia yang melupakan nikmat sehat dan kesempatan tersebut?

Inilah yang luput dari kesadaran kita, bahwa kesehatan dan kesempatan itu tidak lama. Andai saja kita benar-benar menyadari dan menginsafinya, niscaya tak sedetik pun waktu yang diberikan itu kita sia-siakan. Sebab, kita tahu bahwa kelak kita akan mempertanggungjawabkan di hadapan Allah, ke mana saja dan untuk apa saja umur itu dihabiskan?

Dalam hadis Nabi Muhammad SAW disebutkan:

"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari Kiamat, hingga ditanyakan kepadanya empat perkara: Umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya bagaimana ia pergunakan, hartanya dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta ilmunya dan apa-apa yang ia perbuat dengannya." 

Bagaimana kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini semua? Bagi mereka yang taat lagi berbakti, mungkin akan mudah-mudah saja.

Tapi, bagaimana dengan mereka yang lalai lagi angkuh? Berat. Tak bisa dibayangkan, betapa tertunduk malu dan hinanya keadaan mereka pada waktu itu.

Mengoptimalkan Masa Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun