Mohon tunggu...
Abdur Rauf
Abdur Rauf Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIQ Kepulauan Riau

Aku berkarya, maka aku ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Karakteristik Manusia Berkualitas

1 Januari 2025   17:14 Diperbarui: 1 Januari 2025   17:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Manusia Berkualitas (Sumber: Meta AI)

Manusia berkualitas adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Hal yang demikian itu juga disampaikan oleh Rasulullah SAW:

"Khairunnas 'anfa'uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia)."

Adapun kriteria manusia berkualitas itu di antaranya adalah beriman, bertakwa, berilmu, beramal saleh, dan berakhlak mulia.

Pertama, Manusia Beriman

Manusia beriman adalah manusia yang memiliki prinsip hidup yang kuat. Mereka memiliki visi hidup yang jelas dan terarah.

Kedua, Manusia Bertakwa

Manusia bertakwa adalah manusia yang takut kepada Allah. Mereka yang takut kepada Allah ini tak akan pernah berbuat sesuatu yang mendatangkan kemurkaan-Nya. Oleh sebab itu, mereka selalu waspada dan berhati-hati dalam bertindak, sebab bahaya besar selalu meneropong setiap gerak langkahnya.

Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. 59: 18)

Allah SWT juga  berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. 3: 102)

Dalam ayat yang lain juga Allah SWT berfirman:

"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu." (QS. 64: 16)

Ketiga, Manusia Berilmu

Manusia berilmu adalah manusia yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan ilmu yang dimilikinya, maka ia mampu menjelaskan suatu fenomena tertentu di bidang pengetahuan yang dikuasainya sehingga mampu memberikan pencerahan untuk masyarakat luas.

Manusia berilmu ini mendapatkan kedudukan istimewa, yaitu ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT (QS. 58: 11).

Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang beriman! Apabila dikatakan kepadamu: 'Berlapang-lapanglah dalam majelis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. 58: 11)

Keempat, Manusia Beramal Saleh

Manusia beramal saleh adalah manusia yang berbuat kebaikan. Tidak ada kata lelah bagi mereka dalam menebar kebaikan. Sebab, mereka sadar, apalah gunanya beriman dan berilmu kalau tidak mampu melahirkan amal saleh.

Antara iman, ilmu, dan amal saleh memiliki keterikatan dan keterkaitan yang erat. Ketiganya tak boleh terpisahkan. Satu saja terpisah, maka ia akan menjadi timpang.

Allah SWT berfirman:

"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal saleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: 'Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu'. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada pasangan-pasangan yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (QS. 2: 25)

Dalam ayat lain juga Allah SWT berfirman:

"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 16: 97)

Kelima, Manusia Berakhlak Mulia

Manusia berakhlak mulia adalah manusia yang memiliki budi pekerti yang baik. Atau dalam bahasa lainnya adalah manusia yang berintegritas.

Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Itulah manusia yang berakhlak mulia. 

Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya: "Ya Rasulullah, apakah agama itu?" Lalu Rasulullah SAW menjawab: "Agama adalah akhlak yang baik".

Bahkan Rasulullah SAW juga menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia (akhlaq al-karimah) sebagai misi pokok risalah Islam. Sebagaimana Rasulullah SAW menuturkan:

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Baihaqi)

Dari riwayat-riwayat di atas, dapat kita pahami bahwa akhlak menduduki posisi sentral dalam ajaran agama Islam. Dalam hal ini, Rasulullah SAW adalah contoh terbaik yang mesti kita ikuti.

Sebagaimana Al-Qur'an menuturkan:

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan banyak mengingat Allah." (QS. 30: 21)

Dalam ayat yang lain:

"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang agung." (QS. 68: 4)

Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang kelak pada hari kiamat. Sebagaimana Rasulullah SAW menuturkan:

"Tidak ada satu pun yang akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba Mukmin nanti pada hari Kiamat selain dari akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi)

Orang yang paling dicintai dan paling dekat dengan Rasulullah SAW nanti pada hari Kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.

Abdullah bin Umar berkata:

"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Maukah kalian aku beritahukan siapa di antara kalian yang paling aku cintai dan paling dekat tempatnya denganku nanti pada hari Kiamat?' Beliau mengulangi pertanyaan itu dua atau tiga kali. Lalu sahabat-sahabat menjawab: 'Tentu ya Rasulullah'. Nabi bersabda: 'Yaitu yang paling baik akhlaknya di antara kalian'." (HR. Ahmad)

Semoga kita dibimbing Allah SWT untuk menjadi manusia yang berkualitas, yaitu mereka yang memiliki iman yang kokoh, sifat takwa, ilmu yang bermanfaat, amal saleh, dan akhlak mulia. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun