Sekarang tergantung diri kita sendiri. Apakah mau jadi orang yang beruntung, merugi, atau terlaknat? Kalau soal dagang saja kita tak mau rugi apalagi bangkrut, maka bagaimana kalau soal kehidupan?
Maka, alangkah jahilnya kalau kita lebih memilih hidup dalam kerugian atau terlaknat. Padahal, manusia adalah sebaik-baik makhluk yang diciptakan Allah. Dengan predikat sebaik-baik makhluk itu semestinya mendorong manusia untuk mengeluarkan seluruh potensi kebaikan yang ada dalam dirinya.
Kerugian atau dalam kondisi yang terlaknat hanya akan menurunkan derajat kita sebagai manusia, dari sebaik-baik makhluk menjadi serendah-rendahnya makhluk. Na'udzubillah min dzalik.
Jika kita benar-benar inginkan perubahan positif itu terjadi, maka awalilah dengan niat. Niatnya jangan salah. Berubahlah karena Allah, jangan ada motif lain selain benar-benar mengharapkan keridhaan Allah.
Berubah karena motif-motif lain, saya tidak yakin akan istikamah. Paling semangatnya di awal-awal saja, selebihnya wallahu a'lam. Tapi, kalau berubah karena Allah, saya yakin, kita akan tetap komitmen dan konsisten dalam melakukannya.
Ingat pesan Rasulullah SAW ini:
"Sesungguhnya diterimanya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya (akan diterima) sebagai hijrah karena Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa berhijrah karena dunia yang akan ia peroleh atau pasangan yang hendak dinikahinya, maka ia akan mendapati apa yang ia tuju." (HR. Bukhari dan Muslim)
Meniti Jalan Perubahan
Ada tiga hal paling tidak yang harus kita lakukan untuk merubah diri kita ke arah yang lebih positif.
Pertama, manajemen waktu yang baik. Setiap detik waktu kita itu sangat berharga sekali. Oleh sebab itu, kebijaksanaan kita dalam mengelola waktu ini sangat menentukan kualitas diri kita.
Lihat saja kondisi orang-orang yang lalai terhadap waktu. Banyak kerugian yang ia peroleh. Banyak hal-hal penting yang terlewatkan yang seharusnya dapat ia kerjakan.