Dari kisah di atas, terlihat jelas bagaimana Buya Hamka memegang teguh prinsip dakwah itu. Buya Hamka sangat menyadari bahwa setiap orang memerlukan proses untuk berubah.
Oleh sebab itu, cara-cara yang lembut nan santun harus selalu dikedepankan dalam berdakwah, di samping sifat sabar.
Dengan demikian, materi dakwah yang kita sampaikan akan menyentuh hati para objek dakwah (mad'u) sehingga mendorongnya untuk kembali ke jalan Allah dan istikamah beramal saleh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!