Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi Bisnis

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fokus Link and Match, Filosofi Martabak

2 Januari 2025   11:20 Diperbarui: 2 Januari 2025   11:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Link and Match (Kompas.id)

 Ujian Nasional sebaiknya digunakan untuk memetakan kualitas pendidikan di berbagai daerah, bukan sebagai penentu kelulusan siswa. Tingkatkan Mutu Pendidikan di Daerah

 Alokasikan dana lebih untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan kompetensi guru di daerah tertinggal.

Integrasi Link and Match, Libatkan industri dalam penyusunan kurikulum untuk memastikan relevansi dengan kebutuhan pasar kerja.

Digitalisasi Bertahap, Perluas akses pendidikan berbasis teknologi untuk menjangkau siswa di wilayah terpencil. Evaluasi Holistik: Gunakan metode evaluasi yang mencakup aspek kompetensi, proyek, dan portofolio untuk menilai kemampuan siswa secara lebih adil.

----------------------

Referensi:

Djojonegoro, W. (1997). "Konsep Link and Match dalam Pendidikan."

Ford, R.T. (2021). "Market Relevance in Education."

Kementerian Pendidikan Malaysia (2022). "Education Blueprint 2025."

Ministry of Education Singapore (2023). "SkillsFuture and Educational Reforms."

UNESCO (2021). "Comparative Education in ASEAN Countries."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun