uang? Kita semua butuh. Tapi, pernah nggak terpikir, kenapa uang sering jadi sumber stres?
Siapa sih yang nggak butuhPadahal, kalau dipikir-pikir, uang itu soal cara pandang. Ada yang duitnya banyak tapi masih bilang kurang. Ada juga yang duitnya pas-pasan, tapi hidupnya santai banget, malah sering traktir temen. Jadi, uang itu bukan cuma soal angka, tapi gimana kita melihat dan menggunakannya.
Uang, Teman atau Musuh?
Coba bayangkan, ada dua orang. Yang satu punya rekening nol koma sekian miliar, tapi tiap hari kerjanya stres karena takut bangkrut. Yang satunya lagi, rekeningnya pas-pasan buat makan nasi kucing, tapi masih bisa ketawa nonton video kucing di TikTok. Kok bisa?
Jawabannya ada di kepala mereka, bukan di dompet.
Uang itu seperti mantan---kalau kita terlalu ngotot ngejar, dia makin jauh.
Tapi kalau kita santai dan percaya diri, kadang dia balik sendiri. Nah, masalahnya, banyak dari kita terlalu sibuk mikirin "gimana caranya punya banyak uang" sampai lupa nikmatin yang udah ada.
Tantangan Itu Peluang yang Nyamar
Setiap kali ada masalah keuangan, sebenarnya ada peluang di baliknya. Waktu pandemi, banyak yang kehilangan pekerjaan. Tapi di sisi lain, ada juga yang tiba-tiba jadi jago bikin dalgona coffee dan buka usaha kopi susu.
Peluang itu selalu ada, asal kita mau buka mata.
Misalnya, seorang teman saya, sebut saja Bang Jarwo, pernah cerita kalau dia bingung banget waktu warungnya sepi pembeli. Eh, gara-gara iseng jualan online, sekarang malah jadi reseller sukses.
Bang Jarwo bilang, "Awalnya gue cuma mau bertahan, tapi ternyata malah berkembang." Jadi, kalau hidup kasih kita lemon, yaudah bikin es lemon. Kalau hidup kasih kita mie instan, tambahin telur biar makin enak.
Optimisme Teman Sejati di Tengah Kesulitan
Optimisme itu seperti nasi dalam hidup. Kalau nggak ada, rasanya hambar. Banyak orang sukses bukan karena mereka punya banyak uang, tapi karena mereka percaya kalau masa depan lebih baik dari sekarang.
Misalnya, seorang pengusaha kecil yang baru buka usaha gorengan di gang sempit, tetap yakin suatu hari dia bisa punya cabang di jalan besar.
Optimisme bikin kita berani coba hal baru. Ingat, kegagalan itu cuma belokan, bukan akhir jalan. Kalau usaha kita belum berhasil, mungkin Tuhan lagi ngajak kita ambil rute yang lebih indah.
Syukur, Cara Ampuh Mengelola Uang
Coba deh, tanya sama orang yang selalu merasa cukup. Rata-rata mereka hidupnya tenang. Kok bisa? Karena mereka tahu cara bersyukur. Syukur itu seperti sambal---bikin hidup kita lebih "nendang."
Misalnya, kalau cuma punya uang buat makan nasi sama tempe, tetap syukuri. Tempe itu protein lokal yang sehat dan bikin kita tetap bertenaga. Malah lebih baik daripada ngutang buat makan steak, tapi setelah itu stres mikirin cicilan.
Saya punya teman yang bilang, "Gue tuh kaya dalam kebahagiaan, bukan dalam saldo." Awalnya saya ketawa, tapi lama-lama paham juga. Dia nggak pernah pusing mikirin apa yang nggak dia punya, karena dia fokus pada apa yang sudah dia punya.
Uang Itu Alat, Bukan Tujuan
Jadi, uang itu bukan segalanya. Uang hanya alat untuk mencapai hal-hal yang lebih besar: hidup yang nyaman, membantu orang lain, atau sekadar menikmati hari-hari tanpa terlalu banyak tekanan.
Kalau kita terus-terusan mengejar uang tanpa arah, ya hidup akan terasa melelahkan. Tapi kalau kita melihat uang sebagai alat untuk menciptakan sesuatu yang berarti, hidup jadi lebih ringan.
Sebanyak apa pun uang, kalau kita terus bilang "kurang," ya nggak akan pernah cukup. Sebaliknya, sesedikit apa pun, kalau kita bersyukur, pasti akan terasa lebih dari cukup. Jadi, mari lihat uang sebagai teman yang membantu, bukan musuh yang menghantui.
Ingat, di depan selalu ada peluang. Uang itu soal perspektif, bukan sekadar nominal. Dan siapa tahu, uang lebih suka datang ke orang yang optimis dan santai. Jadi, mari terus melangkah, yakin, dan percaya bahwa Tuhan sudah atur rezeki kita dengan cara yang terbaik. Kita tinggal nikmati perjalanan hidup ini sambil sesekali ngopi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H