Mohon tunggu...
Abdul Rohman
Abdul Rohman Mohon Tunggu... Sales - Hanya seorang penikmat ☕️

𝗞𝗢𝗣𝗜𝗞𝗜𝗥™ | Powered by #𝙎𝙚𝙘𝙖𝙣𝙜𝙠𝙞𝙧𝙆𝙤𝙥𝙞

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menentukan Pilihan Karir di Era Digital & Teknologi Kecerdasan Buatan

20 Januari 2025   07:52 Diperbarui: 20 Januari 2025   07:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi Marketing & Sales (Sumber: AI)

Di sisi lain, jadi generalis punya keunggulan yang tidak kalah menarik. Bisa bekerja di banyak bidang, serba bisa, serta fleksibel dalam menghadapi berbagai hal dan tantangan. Misalnya seorang marketing & sales atau Business Development harus mampu memiliki kemampuan dan pengetahuan manajemen yang mumpuni. Kemampuan seorang generalis didukung oleh kemampuannya berkomunikasi, product knowledge yang baik, kemampuan analisa pasar dan berpikir strategis serta taktis dalam mengembangkan strategi penjualan, pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahan tempat mereka berkarir. 

Apa saja keunggulan yang dimiliki seorang generalis?

  • Kemampuan adaptasi yang tinggi
  • Pemahaman komprehensif terhadap berbagai aspek bisnis
  • Cocok untuk posisi leadership dan entrepreneurship
  • Fleksibilitas karier yang lebih luas

Seorang generalis punya nilai plus karena kemampuannya beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Namun perlu diingat, menjadi seorang generalis juga punya tantangan tersendiri. Mereka harus rajin belajar banyak hal baru di berbagai bidang, apalagi di zaman sekarang dimana teknologi berubah sangat cepat.

Pengaruh Teknologi Dalam Dunia Bisnis dan Karir

Dibalik keunggulan-keunggulan yang dimiliki seorang Spesialis atau generalis, kemampuan beradaptasi dan kemauan untuk mengupgrade diri dan update dengan perkembangan teknologi sangat penting.

Revolusi industri 4.0 telah mengubah dunia bisnis dan karir secara signifikan. Automatisasi, artificial intelligence, dan digitalisasi menciptakan kebutuhan akan SDM yang lebih adaptif sekaligus spesifik.

Berdasarkan data LinkedIn Global Talent Trends 2023, 89% profesional meyakini bahwa pengembangan skill menjadi kunci utama dalam bertahan di era transformasi digital. Dan menurut laporan McKinsey menyebutkan bahwa 375 juta pekerja global (14% workforce) perlu beradaptasi dengan transformasi skill hingga 2030.

Bagaimana dengan perkembangan digitalisasi dan teknologi kecerdasan buatan saat ini. Apakah menjadi kemajuan yang perlu dihindari atau justru kita perlu beradaptasi? Karena ada beberapa pemikiran dan anggapan bahwa AI akan menggantikan manusia dalam melakukan suatu pekerjaan.

Teknologi AI Sebuah Tantangan atau Peluang?

Kalau menurut pendapat saya, teknologi ini seakan menjadi kunci utama di setiap industri yang terus berkembang. Artinya, kita semua harus siap beradaptasi dan terus belajar untuk bisa tetap relevan di pasar kerja.

Saya pribadi merasa teknologi ini bisa jadi teman yang sangat berguna, tetapi juga tantangan besar. Di satu sisi, AI bisa membuat pekerjaan seorang specialist lebih efisien dan produktif, tetapi juga bisa membantu pekerjaan dan menggantikan peran yang lebih rutin atau teknis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun