Mohon tunggu...
Abdul Munawar
Abdul Munawar Mohon Tunggu... Guru - Teacher, Motivator, Enterpreneur, Konten Kreator, Penulis

email : abdulmunawar950gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secangkir Kopi, Mengapa Hati Kehilangan Cahaya Kebenaran Engga Peka saat Melihat Kebatilan?

1 Oktober 2024   09:15 Diperbarui: 1 Oktober 2024   16:03 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

إِذَا أَذْنَبَ الْعَبْدُ نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ. وَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ { كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ

"Apabila seorang hamba melakukan satu dosa, maka akan timbul titik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat, meninggalkannya, dan memohon ampun, hatinya akan dibersihkan. Jika ia terus melakukannya, titik hitam itu akan semakin bertambah hingga menutupi seluruh hatinya." (HR. Tirmidzi)

Contohnya, seseorang yang sering berbohong. Pada awalnya, ia mungkin merasa cemas dan tidak tenang, namun jika terus berbohong, hatinya akan semakin terbiasa dan tidak lagi merasa bersalah. Ini adalah proses di mana dosa, sedikit demi sedikit, mengotori hati hingga hati tersebut kehilangan kemampuannya untuk merasakan kejujuran dan kebenaran.

Kenapa Kita Harus Menjaga Hati dari Kebatilan?

Hati adalah pusat dari keimanan dan spiritualitas seseorang. Jika hati ini rusak atau tertutupi oleh kebatilan, maka seluruh perilaku dan cara berpikir kita juga akan terganggu. Seperti yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali, hati yang bersih adalah sumber dari segala kebaikan, sementara hati yang kotor akan sulit menerima kebenaran.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin menyebut hati seperti cermin. Jika cermin itu bersih, ia akan mampu memantulkan cahaya kebenaran. Namun, jika cermin itu tertutup debu atau kotoran, pantulan cahaya kebenaran akan kabur, atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Begitu pula dengan hati kita; jika dipenuhi dengan dosa dan kebatilan, kebenaran akan sulit masuk.

Contoh Nyata: Bayangkan seseorang yang sering terlibat dalam pergaulan yang tidak baik. Pada awalnya, ia mungkin menyadari bahwa teman-temannya melakukan hal-hal yang salah, seperti mengumpat, menipu, atau melakukan maksiat. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai menormalkan perilaku tersebut dan bahkan bisa ikut terlibat, karena hatinya telah terbiasa dengan keburukan.

Apa saja sih Cara Menjaga Hati agar tidak terjebak dari Kebatilan? 

Bagaimana kita bisa menjaga hati agar tetap bersih dan terhindar dari kebatilan? Berikut beberapa langkah yang bisa kita ambil:

1. Menjaga Pandangan dan Pikiran

  Allah SWT memerintahkan kita dalam Al-Qur'an untuk menjaga pandangan dari hal-hal yang buruk. Ini termasuk menghindari tontonan, bacaan, atau pergaulan yang bisa merusak hati kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun