Mohon tunggu...
Abdul Mukti
Abdul Mukti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bahasa dan Sastra Arab

Pena adalah Juru Bicara yang Setia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Olahan Limbah Gabah Menjadi Brownies untuk Pengembangan UMKM di Dusun Citro Manggisan, Desa Kalijoso, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang

7 Maret 2024   22:17 Diperbarui: 7 Maret 2024   22:33 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Di tengah pertumbuhan populasi global dan meningkatnya kebutuhan akan pangan yang sehat, berkelanjutan, dan inovatif, limbah gabah dari proses pengolahan padi muncul sebagai sumber daya potensial yang dapat diolah menjadi makanan bermanfaat. Limbah gabah, yang sebelumnya dianggap sebagai produk sampingan yang kurang bernilai, kini menjadi fokus penelitian untuk mencari solusi dalam mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan limbah pertanian.

Limbah gabah, yang diperoleh dari proses pemisahan beras, kaya akan komponen nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu, mengintegrasikan limbah gabah ke dalam formulasi makanan dapat menjadi langkah inovatif dalam memanfaatkan potensi tersebut. Penelitian ini mengarah pada eksplorasi konsep pemanfaatan limbah gabah sebagai bahan baku utama dalam pembuatan makanan fungsional yang tidak hanya memberikan nilai gizi tinggi tetapi juga mengurangi dampak lingkungan melalui pengurangan limbah pertanian.

Pentingnya penelitian ini dapat dipahami melalui latar belakang masalah, di mana mayoritas masyarakat Citromanggisan adalah petadi padi dan jumlah limbah gabah yang dihasilkan setiap tahun terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri padi. Sebagai konsekuensi, manfaatkan limbah gabah untuk menciptakan produk pangan inovatif menjadi krusial dalam konteks keberlanjutan dan pengelolaan sumber daya alam. 

Melalui tinjauan literatur dan pengkajian terhadap penelitian terkini, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi limbah gabah sebagai bahan baku makanan yang dapat meningkatkan nilai gizi produk serta memberikan solusi dalam upaya mengurangi limbah pertanian. 

Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan metode pengolahan limbah gabah yang efektif dan menciptakan formulasi produk makanan yang memadukan nilai kesehatan dan kelezatan serta menaikkan harga jual limbah gabah yang biasanya hanya diolah menjadi bekatul dan sekam padi yang harga jualnya kisaran Rp.2.000-Rp.4.000, dengan diolah menjadi brownies maka akan jauh lebih tinggi.

Penelitian tentang brownies bekatul sebagai salah satu cara untuk meningkatkan harga jual limbah gabah/bekatul menarik karena potensi untuk mengubah limbah pertanian menjadi produk bernilai tambah yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan. 

Dengan memanfaatkan bekatul, limbah dari proses penggilingan beras yang seringkali tidak dimanfaatkan secara optimal, untuk membuat produk makanan seperti brownies, petani dan produsen beras dapat meningkatkan pendapatan mereka melalui peningkatan nilai jual limbah gabah/bekatul. Selain itu, dengan mengembangkan produk makanan baru yang sehat dan bergizi seperti brownies bekatul, industri makanan juga dapat melakukan diversifikasi produk mereka dan meningkatkan daya saing di pasar. 

Selain manfaat ekonomi, penggunaan bekatul untuk membuat brownies juga dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi konsumen karena kandungan nutrisi yang tinggi dalam bekatul. Selain itu, dengan mengurangi jumlah limbah pertanian yang dibuang ke lingkungan, penelitian ini juga dapat membantu dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian, penelitian tentang brownies bekatul memiliki potensi untuk memberikan berbagai manfaat yang berdampak positif secara ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.

Dengan menjembatani kesenjangan antara limbah pertanian dan kebutuhan akan pangan yang sehat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan memahami nilai potensial limbah gabah, kita dapat membuka jalan menuju pengembangan produk makanan inovatif yang tidak hanya memenuhi tuntutan gizi tetapi juga mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan dalam industri pangan.

PEMBAHASAN

Pelatihan pembuatan Brownies Bekatul sangat menarik perhatian masyarakat di Dusun Citro Manggisan karena hal ini merupakan suatu pengalaman terbaru bagi mereka. Selama ini limbah gabah hanya menjadi makanan untuk hewan ternak dan dikarenakan masyarakat kurang paham mengenai kandungan dari bekatul itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun