"Panji, aku sayang sama kamu. Mulai kelas satu SMP kita sekelas aku sudah suka sama kamu. Aku sengaja pendam perasaan ini karena aku yakin kamu nggak bakal pacaran sebelum lulus SMA. Aku pengen kamu jadi pacarku." Kata Rere.
Perkataan Rere pun kembali membuat kita bingung. sementara Aksara terpaku mendengar sahabatnya sejak SMP diam-diam memendam hati untuk dirinya.
Akupun bertanya, "Lantas kenapa kamu pacaran dengan Aksara?"
Namun rupanya Aksara marah dan salah paham, "Oh, rupanya kamu sekongkol dengan Gita?" "Apa maksud kamu? Nggak lah, ngapain." Jawabku.
"Kalian nggak perlu bertengkar! Karena ini semua kesalahanku. 1 tahun yang lalu waktu kelas X, Panji curhat kalau dia suka ke Gita, aku tahu kalau itu pertama kalinya Panji jatuh cinta. Mengetahui hal itu aku kecewa dan di tempat lesku mempertemukan aku dengan seorang murid baru, seorang cowok yang mirip banget dengan Panji yaitu Aksara. Semua yang ada di diri kalian sama. Aksara sepertinya menyukaiku dan akhirnya kita jadian. Aksara, sebenarnya yang aku cinta bukan kamu tapi Panji." Panjang lebar Rere.
"Sejujurnya aku dan Aksara pernah pacaran. Aku deketin kamu Panji karena tiap kali aku deket kamu aku seakan kembali bersama Aksara. Aku masih cinta sama menjelaskan semua itu. Aksara." Kataku mencoba Ternyata tambatan hatiku dan Rere masih ada. Meski Aksara dan Panji  dua orang yang berbeda tapi buat aku dan Rere kalian serasa orang yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H