Mohon tunggu...
Abdul Majid Mochtar
Abdul Majid Mochtar Mohon Tunggu... -

Aku... Aku bukanlah filosof, apalagi agamawan. Bukan sangat politikus. Aku ingin jadi kunang-kunang yang mengelilingi gelap dunia dengan sinarNya.....hanya RidloNya yang kudamba...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kopipahit #5 Akankah Kita Kesana ?

25 Januari 2010   00:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:17 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apakah layak cahaya Tuhan menghampiri hati seperti ini?

Apakah layak hati seperti ini menempati Illiyyin?

Tuhan tidak bisa dipahami tanpa pengetahuan

Mereka yg Tuhan pilih akan memandunya dengan Cahaya

Dengan berbagai peristiwa yg ada, siapkah kita menerima Cahaya?

Mari dengan hati yg ikhlas kita niatkan upaya kita

mencari pemandu universal kita untuk sampai kepadaNya

Selama ada Nafs Ammarah (diri yang menuntut), Cahaya dari kata suci apapun tak dapat

berakar di hati (qalb), bahkan meskipun hafal dengan kata-kata tersebut, hanya sekedar

seperti beo. Ketika diri menjadi Nafs Muthmainnah (diri yang tenang), segala sesuatu

yang tidak suci tidak dapat tinggal di dalam dirinya, dan kemudian dia diterangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun