Oleh karena itu jantungnya dari kehidupan Manusia seharusnya adalah ROH atau JIWA nya, yang terletak paling dalam tersebut, sehingga apabila ROH atau JIWA tersebut menerima bimbingan dari TUHAN YANG MAHA ESA, maka akan menembus langsung keluar terpolakan dalam tingkah laku Manusia, yaitu diawali dengan TITAHNYA kepada ROH atau JIWA, Â lalu melalui NAFSU nya Manusia sehingga mempunyai energi keinginan sesuai petunjuk ROH atau JIWA, dan melalui Raganya akan terlihat gerakan atau langkah-langkahnya dalam menjalani kehidupanya selama di BUMI ini.
Dengan demikian sempurnalah ketiganya sinkron melaksanakan TITAHNYA sebagai Manusia utuh yang MA'RIFATULLAH...
Dan inilah NAFSU yang sejalan dengan KEINGINAN TUHAN YANG MAHA ESA tersebut...
Allah SWT berfirman:
"Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap JIWA petunjuk (bagi)nya, tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku, Pasti akan Aku penuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama."
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 13)
Apa yang dimaksud dengan Ayat diatas tersebut ?
Pada dasarnya karena Manusia ini adalah Manusia yang mampu berpikir, sehingga apapun yang diluar nalar pikiranya akan di tentangnya dengan akal pikirnya yang canggih,  oleh karena itu banyak Umat Manusia hidup saat ini seperti hidupnya ZOMBIE, hidupnya hanya oleh NAFSU nya saja, sedangkan ROH atau JIWA dirasa keberadaanya tidak masuk akal,  karena selain tidak merasakan hidupnya ROH atau JIWA di dalam dirinya keterbatasan ilmu pengetahuan serta Kitab Suci  yang mengupas tentang adanya eksistensinya ROH atau JIWA dalam diri Manusia yang sebenarnya sangat jarang.
Manusia sejak lahir telah diajarkan seluruh soal-soal keduniawian saja, sehingga akibatnya kehidupan SPIRITUIL yaitu kehidupan ROH atau JIWA nya yang dibawa sejak lahir, bahkan dari dalam kandungan telah ada, lama-lama akan terhapus atau terhalangi oleh pengetahuan Duniawi yang diajarkan oleh orang tua atau lingkunganya.
Padahal sejak bayi itulah sangat terlihat dari luar bagaimana bayi itu mempunyai kehidupan ROH atau JIWA, dengan suka tersenyum sendiri, tertawa sendiri, berbicara sendiri dan perilaku lainya padahal semua panca indra untuk kehidupan duniawi belum sempurna, artinya yang HIDUP tentunya adalah hidupnya ROH atau JIWA nya  sedang berkomunikasi dengan para Malaikatnya, oleh karena itu apabila Bayi itu meninggal dunia dikatakan masih suci dan langsung masuk Syurga.
Â
Bayi yang masih hidup dengan ROH atau JIWA nya tersebut lambat laun menjadi dewasa dan tertutup semua kehidupan ROHANIAH NYA dengan kehidupan DUNIAWI nya. Banyak sudah yang telah dewasa berupaya mengembalikan lagi mencari lagi kehidupan ROHANIAHNYA agar dapat kontak langsung dengan SANG MAHA KHALIK, dengan cara menahan atau menjauhi NAFSU duniawi, dengan melakukan seperti bertapa di goa, digunung, hutan, sungai, laut dll, hanya untuk mengembalikan kehidupan ROHANIAH nya, akan tetapi malah banyak yang tersasar malah ketemu Jin, Genderuwo, Iblis dan makhluk Ghoib lainya yang berparas buruk maupun berparas Manusia suci, akan tetapi itu adalah semua akal bulus makhluk GHOIB, mereka akan menanyakan keperluannya atau keinginannya kepada pertapa tersebut, lalu seolah ingin membantu namun sebetulnya malah mendorongnya kelembah KUTUKAN, oleh karena itu banyak Manusia - manusia yang memjadi 'seperti' sakti mampu mengatasi berbagai rintangan dan mampu seolah menjadikan sesuatu, padahal semua itu atas bantuan makhluk ghoib bukan bantuan TUHAN SANG PENCIPTA, Â inilah MUSRYK YANG NYATA.
Namun dari beberapa Manusia di BUMI ada yang mendapatkan petunjuk langsung dari TUHAN YANG MAHA ESA Â seperti tertuang dalam Surat As-Sajdah ;13 tersebut, Â beruntunglah Manusia tersebut...
"........tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku, Pasti akan Aku penuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama."
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 13)
Itulah NAFSU yang menguasai Makhluknya...
WALLAHU A'LAM BHISSHOWAB...
PANGAPUNTEN SEDULUR....Â