"Yang bunyinya, bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu?" tanyaku.
"Betul," tegasnya. "Sebetulnya, ini salah satu bentuk tarbiyah dari ayat itu. Kalau menuju ampunan Allah, hendaknya bersegera. Jadi, anggap saja lari itu bagian dari perjuangan kita, kesungguhan kita, untuk menuju ampunan Allah, dengan bingkai tarbiyah tadi."
"Allahu Akbar, Allahu Akbar." Gema azan magrib telah berkumandang.
"Makasihi, Ka," ucapku.
"Besok mah harus lari, Jrul. Kan, sebentar lagi Ente jadi senior. Gak lama kok." Ia tersenyum mengakhiri percakapan. Lalu ia mempersilahkan aku bergegas ke masjid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H