"Gue paham, kok. Gue juga Islam. Tapi gak seanti Natasha." Mia dengan emoji tertawa.
"Serius, emang boleh ngerokok sambil ngaji?" tanya Mia kembali.
"Ngajinya bukan di masjid, Mi," jawabku singkat.
Selesai percakapan mayaku dengan Mia, Ponselku kembali bergetar, kali ini lanjutan pesan dari Natasha.
"Itu ngaji. Gue juga paham. Sok-sok kuliah, haha." Natasha mulai cair.
"Yeh, sekarang gue tanya. Ilmu agama layak dipelajari kaya ilmu lainnya gak?" Aku membuka diskusi.
"Hmm... Layak."
"Gue belajar ini ada rujukannya, nama bukunya Safinatunnajah. Sama kaya kuliah, kan? Ada rujukan bukunya?" Aku mengirim foto kitab itu juga.
"Iya. Sama."
"Di sini, Gue belajar sama Guru. Di kampus, kita belajar sama dosen. Sama gak?"
"Sama."