Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Karut-marut Pemilu Serentak 2019

23 April 2019   15:26 Diperbarui: 23 April 2019   18:02 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca : Proses Rekrutmen Penginput Data di Kabupaten Bandung

Honor KPPS yang Bermasalah
KPPS merupakan organ vital pada pemilu. Mereka merupakan orang-orang yang bergerak pada tingkatan paling bawah. Pada pemilu serentak ini, mereka telah berjuang sekuat tenaga mengawal proses pemilu yang memakan waktu hampir 24 jam. Mulai dari sumpah, pencoblosan, perhitungan suara, pengisian form C1, hingga rekapitulasi keseluruhan hasil pemilu di TPS.

Di saat orang lain asyik memburu diskon setelah jari kelingkingnya basah oleh tinta TPS, para KPPS masih berkutat dengan kesibukan di TPS demi kelancaran proses pemilu. Maka, sudah seharusnya perjuangan mereka tak dipermainkan. Apalagi, soal honor yang sifatnya sangat sensitif.

Baca : Honor KPPS di Sulawesi Selatan Bermasalah

Baca : Honor KPPS di Nusa Tenggara Timur Bermasalah

Baca : Honor KPPS di Kabupaten Sleman Bermasalah

Dalam prosesnya, pemilihan umum bersifat estafet. Banyak elemen masyarakat terlibat didalamnya. Oleh karena itu, sangat wajar apabila masyarakat berasumsi bahwa potensi terjadinya kecurangan akan sangat tinggi. Mulai dari tingkatan terbawah (KPPS), hingga tingkatan atas (KPU). 

Dalam hal ini, seharusnya KPU benar-benar peka melihat situasi ini. Kini, waktunya KPU menunjukan integritasnya dengan menjawab semua asumsi dan tuduhan yang beredar dimasyarakat. Itu merupakan sebuah konsekwensi pekerjaan. Hari-hari ini adalah momentum yang tepat untuk menunjukan reputasi KPU, Baik atau Buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun